Bisnis.com, JAKARTA - Ratusan sopir Metromini dari berbagai trayek melakukan unjuk rasa didepan Balaikota DKI Jakarta.
Para sopir menuntut dibatalkannya penghapusan trayek yang direncanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Namun mereka mendukung rencana pemerintah yang ingin meremajakan armada bus yang sudah tidak layak beroperasi.
"Kami menolak rencana penutupan trayek, kalau memang mau diremajakan ya silakan," ujar Suroso sopir Metromini 640 di Balaikota hari ini, Kamis (1/8/2013).
Diakui Suroso bahwa pengawasan dalam operasional dan manajemen perusahaan tidak bagus.
Pendapatan sopir pun semakin menurun dan tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
Rata-rata pendapatan sopir perhari Rp350.000—Rp400.000 perhari. Jumlah tersebut belum dikurangi setoran kepada pemilik dan bensin.
Suroso memaparkan saat ini pemilik Metromini tidak peduli dengan nasib para sopirnya.
Pria yang sudah 20 tahun menjadi sopir bus ini berharap kedepannya ada wadah untuk menyampaikan aspirasi para pegawainya.