Bisnis.com, JAKARTA -- Kekompakan antara duet pemimpin Jakarta Jokowi-Ahok nampaknya masih kompak.
Ahok bahkan membela Jokowi yang mendapat serangan dari politisi Gerindra, partai yang mengusung dirinya menjadi Wakil Gubernur DKI berpasangan dengan Jokowi.
Wakil Gubernur DKI Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama tidak menyetujui pernyataan tentang Jokowi yang tidak bekerja. Sampai saat ini, Jokowi dan dirinya saling menaruh rasa kepercayaan tiap pengerjaan program.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Muhammad Sanusi menuturkan Jokowi bisa 'terbang' ke kursi capres karena kinerja Ahok yang bagus.
"Hingga hari ini kami saling menaruh kepercayaan. Prinsip Pak Jokowi kalau wakil gubernur mau mengerjakan 80% ya tidak apa-apa asalkan beres. Pengawasan kan tetap dari Beliau," ujar Ahok di Balai Kota, Kamis (20/3/2014).
Ahok mengatakan dalam pengerjaan program, dirinya melaporkan kepada Jokowi agar saling mengetahui setiap kemajuan.
"Saya tiap hari laporan. Beliau dan saya saling telepon. Jadi kalau dibilang Jokowi tidak kerja, hanya saya yang kerja itu tidak benar," tutur Ahok.
Ahok menuturkan jika tugasnya lebih banyak dibandingkan Jokowi karena fungsi dirinya sebagai sekretaris daerah (sekda).
Menurut Mantan Bupati Belitung Timur, kalau sampai hari ini tugas yang dikerjakannya banyak karena arahan dan kepercayaan dari Jokowi.
Jokowi mengerjakan program di luar Balai Kota [lapangan], sedangkan Ahok 90% bekerja di dalam kantor.
"Sekda kan kami belum punya. Kami baru setahun akan melihat kepala dinas mana yang memiliki semangat Jakarta baru. Ini sudah kelihatan. Kami bagi kerja kok bukan bagi duit, jadi ngapain ribut. Yang penting beres," ucap Ahok.
Kendati demikian, Ahok tetap mendukung calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menang menjadi presiden.
"Tetap dukung partai saya dong, Gerindra," kata Ahok.