Bisnis.com, Jakarta--Untuk fokus dalam mengatasi banjir, tahun ini Dinas Tata Air DKI mendapatkan anggaran sebesar Rp2,7 triliun.
Kepala Dinas Tata Air DKI Agus Priyono mengaku siap untuk mengoptimalkan anggaran yang tersedia.
Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk pembebasan lahan yang mencapai Rp700 miliar, sisanya Rp2 triliun digunakan untuk pembangunan fisik.
"Kami akan optimalkan anggaran yang tersedia. Anggaran 2015 Rp2,7 triliun, kami maksimalkan di outcome-nya," ujarnya di Balai Kota, Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Pembangunan fisik akan difokuskan pada pembangunan enam pompa besar yaitu pompa besar di Kamal, Angke, Karang, Marina, Sentiong, dan Sunter.
Saat ini terdapat 555 unit pompa yang aktif di DKI, 60 unit diantaranya berupa pompa mobile dan sisanya adalah pompa underpass.
Namun, hujan yang turun lebih dari 12 jam mengakibatkan kinerja pompa tidak maksimal karena mesin panas.
Bahkan dua pompa sudah terindikasi rusak karena mesin terbakar sehingga harus diperbaiki.
Dengan wilayah utara Jakarta dimana 40% dibawah permukaan laut, penanganan banjir mampu dirampungkan hingga 2035.
"Penanganan banjir menurut perhitungan konsultan kami dapat selesai pada 2035," kata Agus.