Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teror Bom dan Begal Merebak, Depok Dinilai Aman Bagi Para Penjahat

Sebagian masyarakat menilai Kota Depok menjadi tempat aman bagi para pelaku tindak kejahatan menyusul akhir-akhir ini terjadi peristiwa begal motor dan dugaan teror bom berdaya ledak kecil di mal ITC Depok.
Ilustrasi-Tersangka begal ditangkap di Depok/Antara
Ilustrasi-Tersangka begal ditangkap di Depok/Antara

Bisnis.com, DEPOK— Sebagian masyarakat menilai Kota Depok menjadi tempat aman bagi para pelaku tindak kejahatan menyusul akhir-akhir ini terjadi peristiwa begal motor dan dugaan teror bom berdaya ledak kecil di mal ITC Depok.

Kapolres Kota Depok Kombes Pol Ahmad Subarkah membantah wilayahnya menjadi tempat persembunyian aman para pelaku kejahatan yang selama ini marak terjadi.

“Tidak benar itu kalau Depok disebut tempat aman bagi para penjahat, karena mereka itu biasanya tinggal di pemukiman yang ramai penduduk,” ujarnya sebelum menggelar razia besar-besaran di enam titik Kota Depok dini hari, Kamis (26/2/2015).

Pada Rabu siang kemarin, sejumlah mahasiswa dari Universitas Guna Darma menggelar aksi protes di depan kantor Polresta Depok. Mereka menilai kinerja kepolisian setempat telah gagal mengantisipasi kejahatan yang terjadi.

Para mahasiswa juga meminta Kapolresta Depok turun dari jabatannya lantaran dinilai tidak bisa mengayomi dan mengamankan tindak kejahatan yang meresahkan warga.

Subarkah membantah pihaknya dinilai tidak berhasil mengayomi masyarakat dan membiarkan para penjahat berkeliaran di Depok.

Dia melanjutkan, apabila para penjahat tinggal di areal pemukiman ramai, maka aparat kepolisian dan juga masyarakat setempat sulit mencurigai para pelaku. Para penjahat, kata dia bersikap seperti warga biasa.

Ahmad memberi contoh, warga pendatang baru berpakaian parlente yang tinggal di Depok tidak berarti bukan pelaku kejahatan, atau sebaliknya berpakaian biasa jauh dari ciri-ciri penjahat.

Oleh karena itu, pihaknya akan mengintensifkan kerja sama dengan pemerintah pada dinas terkait guna menyisir para pendatang baru untuk didata lebih lanjut melalui RT dan RW setempat.

“Antisipasi banyaknya penjahat kami sampaikan ke Disdukcapil dan Satpol PP di pemda setempat untuk cek ke tempat kos dan kontrakan. Mereka wajib lapor 1x24 jam,” paparnya.

Semalam hingga dini hari, aparat gabungan Polda Metro Jaya bersama sejumlah Kepolisian Resort Kota Depok menyisir enam titik yang diduga rawan kejahatan guna meningkatkan keamanan warga.

Kepolisian menerjunkan 400-an personel untuk merazia kendaraan yang melintas di enam titik tersebut. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono dan Kapolres Kota Depok Kombes Pol Ahmad Subarkah memimpin razia tersebut. (Bisnis.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Miftahul Khoer
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper