Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPRD Tak Setujui Wacana Moratorium Hotel di Bogor

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bogor tidak menyetujui usulan kalangan pengusaha hotel yang meminta Pemkab memberlakukan moratorium hotel di daerah tersebut.
Puncak Bogor. /Bisnis.com
Puncak Bogor. /Bisnis.com

Bisnis.com, BOGOR - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bogor tidak menyetujui usulan kalangan pengusaha hotel yang meminta Pemkab memberlakukan moratorium hotel di daerah tersebut.

Wacana moratorium tersebut muncul seiring Kabupaten Bogor dinilai telah jenuh dengan jumlah hotel yang membludak, sehingga berdampak pada persaingan yang ketat.

Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bogor Yuyud Wahyudin mengatakan persaingan di industri perhotelan atau padatnya jumlah hotel yang ada bukan salah satu alasan untuk memberlakukan moratorium.

"Justru masing-masing industri perhotelan harus berkaca apa yang salah dalam manajemen perusahaan," ujarnya pada Bisnis.com di Kompleks Pemkab Bogor, Selasa (3/3/2015).

Menurutnya, apabila moratorium hotel diberlakukan, Pemkab Bogor dikhawatirkan akan mengalami penurunan investasi. Sebab, sektor properti di daerah tersebut dinilai cukup besar.

"Biarkan saja investor yang bergerak di perhotelan masuk ke Bogor agar iklim investasi di sini lebih hidup. Saya pribadi berpendapat moratorium itu tidak perlu," ujarnya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor Agus Chandra mengungkapkan wacana moratorium hotel merupakan salah satu jalan menyelamatkan industri perhotelan yang saat ini tengah menurun.

Dia menuturkan kondisi industri perhotelan setelah adanya pelarangan PNS rapat dihotel berdampak pada penurunan tingkat keterisian sekitar 30% per bulannya.

"Oleh karena itu apabila Bogor terus diperbolehkan perizinan pembangunan hotel, maka hotel yang ada dikhawatirkan akan mengalami kesulitan pengunjung," paparnya.

Pada 2016, Premier Inn akan membangun hotel dengan jumlah kamar sekitar 153. Lokasi hotel direncanakan akan berdekatan dengan Taman Rekreasi Jungleland, Sirkuit Sentul, dan Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor.

Erik van Keulen, Senior Vice President Development Premier Inn Asia Pacific, dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com mengatakan pembangunan hotel di Sentul merupakan salah satu dari empat hotel yang mulai dikembangkan tahun ini.

Pihaknya mulai membangun hotel pada 2015 dengan rencana pembangunan empat hotel di Indonesia antara lain Bogor, Bandung, Jakarta dan Bali.

"Kami percaya bahwa Asia Pasifik memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang kuat, untuk itu kami sangat optimis atas perkembangan yang baik ke depan dengan adanya pembangunan ini dalam jaringan bisnis kami," paparnya.

Dia memaparkan lokasi hotel di Sentul Bogor akan bersebelahan dengan Sentul Industrial Estate, salah satu pusat industri utama dekat dengan Jakarta, dengan akses ke sekitar 100 toko dan 20 restoran dan bar. Hotel ini berjarak sekitar 60 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Sekretaris Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kardenal mengaku belum menerima laporan terkait adanya rencana pembangunan hotel baru di Kabupaten Bogor. Menurutnya, rencana pembangunan hotel di Sentul memang ada, tetapi tidak tahu persis dari perusahaan Premier Inn. []


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper