Bisnis.com, JAKARTA— Sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta hasil lelang jabatan pada awal Januari lalu berniat mengundurkan diri.
Hal tersebut dilakukan lantaran tidak kuat dengan sistem alias cara kerja sang Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau akrab di sapa Ahok tersebut.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Agus Suradika mengaku kaget dengan banyaknya Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berniat mundur dalam kurun waktu tiga bulan ini dan mayoritas pejabat eselon IV.
"PNS yang mau mundur itu ada, banyak, karena merasa enggak cocok, kami kaget ," tuturnya, Rabu (18/3/2015).
Menurutnya, kebanyakan pejabat yang mundur, karena merasa tak cocok dengan jabatannya menduduki posisi sebagai Kepala Seksi (Kasie).
Meski demikian pihaknya akan memberi pembinaan agar niat mundur para PNS itu tidak berdampak luas pada kinerja di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Sebelumnya, reorganisasi ribuan pejabat DKI telah berlangsung tiga bulan sejak awal Januari, dan Ahok menyatakan akan melakukan evaluasi setiap tiga bulan sekali terhadap kinerja mereka.
Komentar Ahok
Ahok juga mengakui sampai saat ini sudah ada beberapa pejabat yang meminta mundur atau dipindahtugaskan lantaran tidak sanggup.
Ahok juga tidak mempermasalahkan anak buahnya mundur.
"Nggak apa-apa. Mungkin karena sudah nggak bisa dapat duit yang enak lagi, (karena sekarang) kerja keras," tuturnya.
"Beberapa SMS saya, minta berhenti jadi lurah juga ada. Terlalu tua, dia minta bagian lain, dia nggak sanggup turun terus ke lapangan. Kan lurah camat kita paksa suruh bersihin selokan terus, harus turun. Mereka nggak sanggup," tuturnya.