Bisnis.com, Jakarta—Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerima bantuan dari dana CSR berupa 50 unit gerobak yang diperuntukkan bagi pedagang.
Gerobak yang dinamakan sebagai kedai jampang ini, menurut Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat akan turut membina pedagang kaki lima untuk dapat melakukan manajemen atas usahanya dengan baik termasuk dalam hal pelayanan dan kualitas dagangan.
“Kita kan punya daerah PKL sementara, kalau kita bina betul untuk membersihkan PKL yang menganggu. Itu salah satu alternatifnya sehingga mereka bisa mobile kan. Sehingga penertiban PKL ada alternatif dan mereka bisa memanfaatkan gerobak itu,” kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Kepala Dinas UMKM DKI Joko Kundaryo nantinya akan menampung produk-produk makanan atau minuman dari usaha kecil dan menengah lokal. Selain program penataan PKL terlaksana, sekaligus untuk memajukan industri UKM.
Menurut perhitungan, satu gerobak setidaknya mampu menampung 20 jenis produk makanan atau minuman, maka jika terdapat lima gerobak dalam satu kawasan berarti dapat menyerap 100 UKM milik warga.
“Katakanlah satu gerobak ini ada 20 jenis item makanan dan minuman, nanti kalau di situ ada lima gerobak, maka 100 UKM bisa tertampung untuk produknya bisa didagangkan di situ,” katanya.
Kedai jampang akan diberikan secara bertahap sembari memberikan pelatihan kepada sejumlah pedagang. Hal ini juga sebagai langkah antisipasi penjualan gerobak secara ilegal oleh oknum pedagang.