Bisnis.com, Jakarta—Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menyatakan akan menutup koperasi yang sudah tidak sehat.
Menurutnya, banyak koperasi yang hanya mengandalkan bantuan.
Menurutnya, koperasi merupakan soko guru ekonomi kerakyatan yang harus tetap menyala.
Selanjutnya, koperasi juga harus aktif berproduksi agar sehat.
“Kita bertumpu pada penyehatan koperasi, soko guru ekonomi kerakyatan itu koperasi. Dan koperasi itu harus kita pilahkan, kita dorong, jangan menjadi koperasi sekadar simpan pinjam. Artinya harusnya ada produksi dan distribusi supaya sehat,” kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Hingga Maret 2014, Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan mencatat ada 7.886 unit koperasi yang tersebar di lima wilayah kota dan satu kabupaten di Ibu Kota.
Pada periode yang sama, dinas telah mendeteksi terdapat 2.283 unit koperasi yang sudah tidak aktif.
Kepala Dinas UMKM DKI Joko Kundaryo memprediksi kemungkinan bertambahnya jumlah koperasi yang mati suri.
Setidaknya ada 50% atau setengah dari jumlah koperasi yang sudah menunjukkan tanda-tanda tidak aktif.
Dia berpendapat tumbuhnya koperasi di Ibu Kota secara pesat, dulunya dikarenakan faktor politik.
“Mati suri ada 50% dari jumlah yang sekarang aktif. Misalnya di suku dinas Jakarta Timur ada 1.700 unit, tapi yang benar aktif ada sekitar 500 unit,” ujarnya.