Bisnis.com, JAKARTA -- Demi mengantisipasi makin maraknya bisnis prostitusi online, narkoba dan terorisme di Jakarta, terutama yang dilakukan di apartemen, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta pembentukan pengurus Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) di seluruh apartemen di Jakarta dapat selesai tahun ini.
Menurutnya, dengan selesainya pembentukan RT/RW di seluruh apartemen atau rusunami tersebut tahun ini, pendataan dan kontrol sosial terhadap penghuni rusun ke depan dapat dilakukan dengan tepat dan akurat.
"Saya minta pengurus apartemen dan rusunami segera membentuk RT/RW. Kenapa? Kalau ada RT/RW, maka kita akan menciptakan sistem sosial. Kenapa kita tidak saling kenal di apartemen, karena nggak ada forum warga. Bentuk itu RT/RW harus dibentuk dan selesai 2015 ini,” kata Djarot dalam acara Gerakan Moral Anti Prostitusi dan Narkoba di Rusun di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Dengan adanya RT/RW, selain dapat menciptakan kontrol sosial, juga bisa dimanfaatkan untuk pendataan penghuni apartemen atau rusunami di Jakarta. Pendataan itu akan menjadi database kependudukan yang dapat digunakan untuk kepentingan pemerintah, di antaranya adalah pemilu kepala daerah (pemilukada) DKI 2017.
"Kita bersama seluruh penghuni apartemen, rusunami dan rusunawa sudah sepakat untuk membentuk RT dan RW. Dengan cara itu, kita bisa secara akurat mendata siapa penghuni rusun. KTP-nya mana, rumahnya mana, fotonya seperti apa. Mereka sudah sepakati bersama,” ujarnya.
Djarot menuturkan, pembentukan RT/RW sangat penting di kawasan apartemen, karena umumnya apartemen mewah agak eksklusif dan tertutup. Namun, dengan kesepakatan bersama yang dilakukan hari ini, Djarot optimistis pembentukan RT/RW akan rampung tahun ini.
“Rusunami dan rusunawa lebih gampang, yang agak eksklusif dan tertutup adalah apartemen. Lha mereka (pengelola) sudah buka diri, mereka sudah mau, dan mereka juga tidak ingin apartemen yang mereka kelola dijadikan sarang prostitusi dan sarang narkoba. Tidak mau dijadikan tempat berlindungnya WNA tidak jelas," ujarnya.