Bisnis.com, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali melakukan manuver mengganti jajaran direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Setelah sebelumnya dia mengganti jajaran direksi dan komisaris Bank DKI, kini dia mengangkat Direktur Utama PDAM Jaya yang tadinya dipegang oleh Sri W. Kaderi kini berpindah ke Erlan Hidayat.
Ahok memaparkan alasan pihaknya mengganti Sri W. Kaderi, karena butuh kalangan profesional yang mengerti tentang seluk-beluk keuangan dan finansial perusahaan.
"Dirut PDAM Jaya sekarang itu tadinya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Jakarta Propertindo. Saya butuh orang yang mengerti keuangan untuk mengelola operasional PDAM Jaya," katanya di Balai Kota, Selasa (30/6/2015).
Menurutnya, jajaran direksi PDAM Jaya sebelumnya tak mampu memperbaiki kinerja perusahaan. Salah satu contohnya, adalah tidak mampu menghilangkan oknum-oknum yang mencoba mengambil keuntungan dari air bersih di Ibu Kota.
"Dari dulu PDAM selalu rugi. Padahal yang butuh air banyak. Saya yakin orang kaya dan kelas menengah mau bayar air berapapun. Tapi kenapa PDAM gak bisa atur ini?" paparnya.
Selain mendapat keuntungan dan memaksimalkan pelayanan, beberapa hal yang dicermati oleh Ahok terkait kinerja perusahaan air daerah tersebut a.l. masih tingginya tingkat kebocoran serta minimnya ketersediaan air baku untuk menyuplai air di masyarakat Ibu Kota.