Bisnis.com, JAKARTA - Lewat semester pertama, penyerapan anggaran APBD DKI 2015 baru 19,21%.
Penyerapan anggaran yang bahkan belum mencapai 20% ini berdasarkan dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta sampai 29 Juli 2015.
Tercatat total nilai APBD DKI Jakarta 2015 Rp69,28 triliun. Angka itu dibagi menjadi dua yaitu belanja daerah sebesar Rp 63,65 triliun dan dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) sebesar Rp 5,63 triliun.
Pasalnya dari total nilai belanja daerah Rp63,65 triliun baru 19,21% terserap atau senilai Rp12,22 triliun.
Penyerapan anggaran baru terealisasi sebesar 19,21 persen per 29 Juli, kata Heru Budi Hartono, Kepala BPKAD DKI di ruangannya, Kamis (30/7).
Heru mengatakan pihaknya akan melakukan percepatan penyerapan. Oleh sebab itu Heru mendukung penghapusan lelang 80 bangunan, sementara Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI segera melelang sisa 2200 sisa kegiatan, dan total 4000 kegiatan dan sudah 1800 yang dilelang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai pencapaian penyerapan anggaran hanya 19% tak hanya terjadi di DKI Jakarta tetapi hampir di seluruh pemerintah daerah dan kementerian.
"Maka kemarin kamu turun ke semua pemerintah kota dalam rangka menggenjot penyerapan anggaran. Kami ada anggaran, ada dana, kok belanjanya susah?," sambungnya.
Untuk mengatasi hal itu, Djarot melakukan peninjauan. Pasalnya, penyerapan anggaran DKI lamban karena ada ketakutan dari pejabat DKI untuk mengambil keputusan melakukan pembangunan dan menggunakan belanja daerah.
"Seorang pemimpin itu harus berani mengambil resiko sepanjang dalam dirinya tidak ada niat korupsi kenapa harus takut?," ungkapnya.