Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, setahun kinerja rekan atasannya Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih meninggalkan banyak tugas bersama.
"PR-nya biasa, sekarang ini harus atasi banjir, macet, sampah, pemukiman kumuh," ujar Djarot di Balai Kota, Rabu (18/11/2015).
Menurut mantan Wali Kota Blitar, Jawa Timur itu, dirinya sangat menikmati proses bekerja dengan Ahok membenahi Ibu Kota. Djarot sendiri tercatat mulai mendampingi Ahok sebagai Wakil Gubernur pada 19 Januari 2015.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengaku belum berpikir untuk maju sebagai Gubernur DKI pada Pilkada 2017.
"Belum, saya belum terpikir," ungkapnya.
Sebelumnya, Ahok mengatakan lupa telah menempuh satu tahun menjabat sebagai Gubernur DKI terhitung sejak yang jatuh pada 19 November 2014 sampai 19 November 2015.
"Saya saja lupa tanggal berapa dilantik," ujar Ahok.
Dalam sisa waktu kepemimpinannya yang tak mencapai dua tahun, Ahok ingin menyelesaikan masalah terbesar di Balai Kota yaitu persoalan penyusunan anggaran oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta yang tak sesuai skala prioritas.
"Saya ambil contoh, kita butuh tidak event festival-festival di Jakarta? Butuh. Tapi perlu sekali tidak kalau uangnya tidak cukup? Tidak perlu. Kenapa? Karena festival-festival udah dilakukan oleh swasta," ujar Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini lebih ingin mengeluarkan dana untuk peningkatan fasilitas, terutama fasilitas kesehatan, lebih penting dibanding menghambur-hamburkan uang untuk kegiatan yang tidak begitu penting.
"Lebih penting mana, mengoperasikan puskesmas baru masing-masing Rp40 miliar atau bikin festival?" tegasnya.
Ahok pun berencana untuk memperbaiki fasilitas kesehatan yang ada di Jakarta dengan menaikkan kelas Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara, menjadi kelas A Pendidikan serta membuat rumah sakit baru di Cakung, Jakarta Timur.