Bisnis.com, JAKARTA--Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta, yang terdiri dari beberapa lembaga swadaya masyarakat dan nelayan, melakukan aksi demo menolak Reklamasi Teluk Jakarta.
Demonstrasi tersebut diikuti oleh puluhan orang nelayan Muara Angke yang biasa melaut di pesisir Ibu Kota.
Aksi jalan kaki (long march) tersebut dimulai dari Lapangan Sepak Bola Muara Angke menuju pusat perbelanjaan dan apartemen di kawasan Green Bay Pluit yang terletak tak jauh dari pasar ikan Muara Angke.
Puluhan nelayan, LSM, dan pegiat lingkungan di Muara Angke dengan lantang meneriakkan pendapat mereka terkait pelaksanaan pembangunan reklamasi pulau di Pantai Utara Jakarta.
"Pokoknya kami sepakat menolak reklamasi. Pengerukan laut bikin ikan-ikan pada mati. Nelayan di sini kehilangan mata pencarian," ujar Rokhili (57 tahun), salah satu nelayan yang terkena dampak dari pelaksanaan reklamasi, Rabu (2/12/2015).
Pria yang tinggal di Kali Adem itu mengatakan dirinya sudah resmi menjadi pengangguran sejak salah satu pengembang membangun Pulau G. Pengembang yang dimaksud adalah PT Muara Wisesa Samudra (PT MSW) yang merupakan anak usaha milik Agung Podomoro.
"Dulu waktu PIK direklamasi tangkapan saya berkurang. Sekarang, pas pembangunan Pulau G mulai. Laut jadi kotor. Ikan dan rajungan mati. Saya gak bisa melaut. Kalau sudah begini siapa yang tanggung jawab?" paparnya.
Juru Bicara LBH Jakarta Handika Febrian mengatakan aksi yang dilakukan hari ini hanyalah langkah awal untuk melaksanakan aksi yang lebih besar.
"Alasan kami berdemo di depan Green Bay Pluit karena mereka ini yang mengembangkan Pluit City. Nantinya, kami akan melakukan gugatan untuk semua pengembang reklamasi. Bukan cuma pengembang Pluit City," katanya.
Bukan itu saja, dia mengatakan LBH Jakarta dan para nelayan juga akan menggugat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama karena telah mengeluarkan izin pelaksanaan bagi para pengembang.
"Apa yang dilakukan Pak Ahok ini salah. Merugikan masyarakat pesisir dan ekosistem di Teluk Jakarta. Kami akan terus melakukan aksi sampai reklamasi dihentikan," imbuhnya.
Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta terdiri dari Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), KIARA, ICEL, IHCS, LBH Jakarta, LBH Masyarakat, Solidaritas Perempuan se-Jabodetabek, dan Walhi Jakarta