Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Kalijodo, Riwayatmu Kini...

Rentetan suara bising seakan memekakkan setiap telinga orang yang berada di sekitar Jalan Kepanduan II, Jembatan Lima, Jakarta Barat pada Senin (29/2/2016).
Pembongkaran kawasan Kalijodo/Antara-Muhammad Adimaja
Pembongkaran kawasan Kalijodo/Antara-Muhammad Adimaja

Guuunggg...
Bruukkk...
Braakkk..
Bruukk..
Braakk.."

Bisnis.com, JAKARTA - Rentetan suara bising seakan memekakkan setiap telinga orang yang berada di sekitar Jalan Kepanduan II, Jembatan Lima, Jakarta Barat pada Senin (29/2/2016).

Sumber kegaduhan yang menarik perhatian warga tersebut ternyata dihasilkan oleh mesin berat berwarna kuning yang dikendalikan oleh seorang operator. Bak robot di film action Transformer, alat-alat berat tersebut menghancurkan semua benda yang ada di sekitarnya tanpa ampun.

Di bawah teriknya terpaan sinar matahari, 15 unit mesin berukuran besar berjenis eskavator, backhoe, dan bulldozer tersebut mulai tak henti-hentinya menggaruk serta menghancurkan semua bangunan beton a.l. rumah, kos-kosan, kafe, tempat karaoke, hingga bilik-bilik kecil yang biasa digunakan oleh pengunjung dan penghuni Kalijodo untuk meluapkan nafsu birahi.

Sebanyak 358 unit bangunan yang tadinya meramaikan geliat “dunia malam” di Kalijodo selama bertahun-tahun tersebut harus “takluk” oleh kokohnya cengkraman “kuku-kuku besi” ekskavator. Bangunan berlantai 1-3 yang dulu menjadi saksi bisu derasnya perputaran uang dari salah satu bisnis prostitusi kelas bawah terbesar di Jakarta.

Berbeda dengan penertiban di Kampung Pulo, Jakarta Timur, bisa dikatakan penghancuran bangunan di Kalijodo berlangsung mulus. Tak ada perlawanan dari warga yang berpotensi menyebabkan bentrokan dengan aparat.

Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi mengatakan pihaknya menurunkan 6.175 personel yang terdiri dari satpol PP, TNI, Polri, petugas PLN, pemadam kebakaran, dan petugas kesehatan.

Proses pembongkaran bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare tersebut dilakukan sejak 07.30 WIB. Meskipun Dishubtrans DKI menutup akses masuk menuju lokasi, banyak warga yang keluar rumahnya demi menyaksikan langsung detik-detik hancurnya pusat lokalisasi yang berdiri sejak 1950-an tersebut.

“Kami berupaya menyelesaikan pembongkaran dalam 1 hari. Namun, untuk membersihkan dan mengangkat semua puing butuh waktu sekitar 10 hari,” katanya.

TERSINGKIR

Riwayat Kalijodo yang berakhir tepat di hari tambahan kala tahun kabisat disaksikan oleh Leonard Eko. Pria berusia 40 tahun tersebut mengaku sudah tinggal di Kalijodo sejak 20  tahun silam.

Lelaki yang akrab disapa Eko ini mengatakan pasrah dengan tindakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang memerintahkan bawahannya untuk membongkar kawasan Kalijodo dan mengubahnya menjadi ruang terbuka hijau (RTH).

“Saya gak mau ngelawan [pemerintah]. Mau tiduran aja di rumah sampai ini selesai,” ujarnya ketika ditemui kala pembongkaran Kalijodo, Senin (29/2/2016).

Dengan pandangan nanar, Leo melihat bagaimana mesin besi berwarna kuning menghacurkan rumah petak yang ditempati dia dan keluarganya selama bertahun-tahun hingga menjadi puing-puing tanpa nilai. Meski pasrah, dia mengkritik langkah Pemprov DKI yang memakai dasar bahwa Kalijodo merupakan lahan hijau yang dikuasai oleh negara.

“Kalau tanah negara ya dikasih pagar dong. Ada plangnya biar gak diotak-atik. Saya bayar setiap tahun ke Pemprov DKI jadi ngga ada arti sama sekali,” katanya.

Tak hanya Leo, salah satu warga yang merugi akibat penggusuruan Kalijodo adalah Nani. Perempuan berusia 30 tahun tersebut datang dari Yogyakarta ke Kalijodo sejak 17 tahun silam. “Saya punya usaha 25 kamar kosan dan warung kelontong di sini. Sekarang semua habis. Rata dengan tanah,” katanya.

Dia mengaku omzet yang diperoleh dari kos-kosan dan toko kelontong di Kalijodo mencapai Rp10 juta saban bulan. Dengan rincian, biaya sewa kos yang ditarik kepada penyewa berkisar Rp300.000 per bulan per kamar.

Ibu dari dua anak tersebut berseloroh bahwa aset tersebut didapat dari sang suami yang berdarah Makassar. Nani harus melanjutkan usaha tersebut sendirian lantaran suaminya meninggal beberapa tahun lalu.

Ketika ditanya apa yang membuat dirinya terus berbisnis di Kalijodo tak lain karena permintaan yang tak kunjung habis. Menurutnya, penyewa kos-kosan tak terbatas warga Kalijodo tetapi orang luar daerah.

“Barang-barang apa saja laku. Mulai dari tisu mejik, kondom, rokok itu yang paling laris,” imbuhnya.

Walau kehilangan penghasilan, Nani mengaku tidak meratapi penggusuran Kalijodo secara berlarut-larut. Malah, dia mengaku masih bersyukur atas apa yang didapatnya selama 17 tahun berusaha di sana.

WAJAH BARU

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sudah menargetkan pembanguan RTH di kawasan Kalijodo.Mantan Bupati Belitung Timur tersebut menuturkan pembangun tersebut akan dibiayai oleh kewajiban pengembang.

Ahok mengatakan nan tinya akan dibangun RTH mirip ruang terpadu ramah anak (RPTRA) di kawasan Kalijodo. Pihaknya menegaskan sudah mempersiapkan detil konsep ruang. “Kami sudah punya gambar desain dan kami akan bangun RPTRA yang lebih besar,” kata Ahok di Balai Kota.

Seperti yang telah dika akannya sebelumnya bahwa dalam RPTRA tersebut nantinya akan di bangun lapabgan sepak bola. RPTRA akan dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare.

Jika tak ada hambatan, dia berharap 5 bulan selesai. Tahapannya dengan membersihkan dulu kali yang kotor. Selanjutnya, menanam pohon dan fasilitas umum.

Ahok tidak mem permasalahkan pengembang mana yang akan membangun taman di kawasan tersebut. ()


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Selasa (1/3/2016)

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper