Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya pertemuan Bos Agung Sedayu Grup Sugianto Kusuma alias Aguan dengan sejumlah anggota DPRD DKI, yakni M.Taufik, Prasetio Edi Marsudi, dan M. Sanusi untuk membahas reklamasi.
"Baru baca berita aku. Mereka mana mau kasih tahu aku sih. Coba kamu bayangkan saja. Kalau tahu aku kan rusak," jelas Ahok di Balai Kota, Rabu (20/4/2016).
Menurut Ahok, DPRD tidak akan berani untuk memberitahukan adanya pertemuan tersebut kepadanya. Apalagi sejak awal terjadi perbedaan pendapat antara Ahok dan DPRD DKI. "Mana berani sih DPRD kasak-kusuk kasih tahu aku. Dari anggaran sudah berantem," lanjutnya.
Menurut Ahok, perseteruan tersebut mulai memanas saat DPRD mengirimkan surat ke Kementerian Dalam Negeri yang menyatakan bahwa anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) milik pemerintah provinsi (pemprov) palsu.
"Kamu kira aku sama DPRD lagi main sinetron? Ini berantem beneran ini. Dia kirim ke Mendagri menyatakan APBD saya palsu, yang mereka asli. Lalu semua punya mereka diparafin per lembar. Lalu punya mereka ada UPS, ada scanner, yang jelas-jelas korupsi. Lalu dia bilang yang punya saya palsu. Lalu membuat Pansus mau memecat saya sebagai gubernur," jelas Ahok.