Bisnis.com, TANGERANG SELATAN - Sejumlah pelanggan bus Transjakarta dari Ciputat, Tangerang Selatan mendukung permberian sanksi tegas kepada Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD) karena terbukti menyewakan armadanya untuk mengangkut massa partai politik.
Layla Ahmadi, warga Kedaung, Ciputat, Tangsel, mengatakan sanksi tegas harus diberikan terkait sejumlah armada PPD Transjakarta yang disewakan untuk mengangkut massa partai politik atau suatu organisasi menuju suatu tempat berkumpul maupun lokasi unjuk rasa.
“Sebab, keberadaan bus PPD itu sebagai alat transportasi dalam kota dengan rute sesuai trayeknya yang sekarang bernama Transjakarta. Berbeda jika bus yang disewakan itu memang izin operasinya sebagai bus pariwisata yang disewa-sewakan,” katanya, Rabu (7/12/2016).
Dia menyatakan sempat kaget ketika diberitahu teman kantornya yang melihat bus PPD Transjakarta dari pool di Ciputat dipakai untuk mengangkut massa partai politik pada aksi Kita Indonesia yang berlangsung pada acara Car Free Day, pada Minggu (4/12/2016).
Bahkan, lanjutnya, pada bodi sejumlah armada bus milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang transportasi untuk angkutan kota Jakarta dan daerah sekitarnya itu ditempeli stiker nama partai yang menyewa.
Sementara itu Ibnu Kusnan, warga Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Tangsel, mengatakan tindakan manajemen PPD Transjakarta Pool Ciputat menyewakan armada untuk mengangkut massa merupakan preseden buruk yang harus ada sanksinya.
“Armada bus PPD Transjakarta disewakan untuk mengangkut massa itu preseden buruk yang harus disanksi, walaupun kejadiannya pada hari libur. Kalau tidak, nanti operator lebih senang menyewakan armada dan lupa tugas utamanya sebagai solusi bagi masalah transportasi perkotaan di Jakarta dan daerah sekitar,” ujarnya.