Bisnis.com, JAKARTA – Kawasan Medan Merdeka, Jakarta, semula erat kaitannya dengan Pemerintahan Kolonial.
Bangunan Istana Negara, Museum Nasional, dan Balai Kota merupakan bangunan sisa-sisa Pemerintah Kolonial Belanda.
Begitu Indonesia merdeka, Presiden Sukarno menyulap wajah kawasan tersebut dengan membangun ikon nasional, salah satunya Monumen Nasional.
Namun di samping Monas, Bung Karno pernah berambisi membangun Gedung Teater Nasional di kawasan tersebut. Arsitek Friedrich Silaban diajak Bung Karno merancang kawasan tersebut.
Sayangya, menurut penulis buku biografi Friedrich Silaban, Setiadi Sopandi, Gedung Teater Nasional itu merupakan salah satu proyek arsitektur Silaban yang tidak terwujud.
“Dahulu visi Sukarno ingin Indonesia seperti negara modern. Gedung Teater Nasional adalah kelengkapan negara modern,” ujarnya, Kamis (15/6/2017).
Baca Juga
Setiadi mengungkapkan, berdasarkan penelusuran arsip-arsip Silaban, lokasi gedung teater nasional berada di kawasan yang sekarang berada Gedung Sapta Pesona.
Keberadaannya cukup ikonik dan megah. Dia menuturkan Silaban pun sudah merancang di dalam sketsa gedung tersebut. Namun proyek tersebutu urung terencana.
Dia menduga pembangunan urung dilakukan karena proyek membutuhkan dana tak sedikit.Gedung itu diproyeksikan menjadi gedung pertunjukan besar. “Akhirnya sampai sekarang kita tidak punya gedung teater nasional berskala besar,” ujarnya.
Setiadi menambahkan, gedung teater nasional ini merupakan ambisi Bung Karno mengkreasikan kawasan Medan Merdeka sebagai pusat peradaban Indonesia lewat bangunan-bangunan monumentalnya.
Setiadi menilai visi Bung Karno yang terlalu besar dan masa pemerintahannya terlalu singkat menjadi penyebab mimpi-mimpi tersebut tidak terwujud.
“Tetapi untungnya dari sekian banyak yang gagal, karya arsitek Silaban berupa Masjid Istiqlal terbanngun. Istiqlal merupakan karya besar dari Silaban yang terwujud,” ujar Setiadi.