Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

M Taufik : Kemacetan di Jalan Protokol Turun 15%

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menilai sistem ganjil genap menurunkan kemacetan di jalan protokol.
Petugas Ditlantas Polda Metro Jaya memberhentikan mobil berpelat nomor genap yang memasuki Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (1/8/2018)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Petugas Ditlantas Polda Metro Jaya memberhentikan mobil berpelat nomor genap yang memasuki Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (1/8/2018)./ANTARA-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menilai sistem ganjil genap menurunkan kemacetan di jalan protokol.

Seperti diketahui, sistem ganjil genap secara resmi diberlakukan sejak 1 Agustus 2018 lalu.

Pengendara kendaraan pribadi banyak yang mengeluh terkait kebijakan ini karena dianggap membuat jalanan macet di daerah tertentu.

Akun twitter resmi Polda Metro Jaya, yakni @TMCPoldaMetro menjadi sasaran warganet untuk menumpahkan saran dan kritik terkait sistem ganjil genap.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, M Taufik, mengklaim telah mendapatkan data dari pihak Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta terkait sistem ganjil genap.

Dia menambahkan bahwa menurut data tersebut kemacetan di jalan protokol menurun secara signifikan.

Selain itu, dia menilai bahwa Jalan Sudirman--MH Thamrin saat ini menjadi lebih lancar dibandingkan dengan sebelum ada sistem ganjil genap.

"Justru ganjil genap menurut data yang kita terima sudah menurunkan tingkat kemacetan di jalan protokol [sebesar] 15%. Itu data yang dilansir dari Polda Metro Jaya dan Dishub, sudah menurunkan [kemacetan sebesar] 15%," kata Taufik, Kamis (2/8/2018).

Kendati demikian, dia tidak menampik bahwa jumlah jalan alternatif di kawasan yang terdampak oleh sistem ganjil genap masih kurang. Hal ini menyebabkan kemacetan di berbagai rute alternatif yang diberikan kepada warga DKI.

"Karena jumlah kendaraan yang tidak sebanding," ujarnya.

Taufik juga menyatakan bahwa sosialisasi terkait daerah yang terkena ganjil genap masih kurang.

Oleh karena itu, dia berharap daerah ganjil genap dan rute alternatif ini dapat terkoneksi dengan aplikasi berbasis daring.

"Datanya sudah di-connect [terhubung] ke Waze dan Google Maps. Saya kira itu bisa membantu mencarikan solusi mana daerah yang tidak terkena ganjil genap [dan kawasan] yang tidak macet," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper