Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjanji akan mulai membangun Intermediate Treatment Facilities (ITF) Sunter atau fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik 40 megawatt (MW) pada akhir tahun 2018.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menegaskan konstruksi proyek Intermediate Treatment Facilities (ITF) Sunter akan dimulai pada akhir 2018. Pernyataan tersebut terucap seusai menggelar pertemuan dengan Duta Besar Finlandia Paivi Hiltunen-Toivio, Delegasi Bisnis asal Fortum Finlandia, dan Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Hendra Lesmana di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat.
Sandi menjelaskan pertemuan ini bermaksud untuk membahas kerja sama lebih lanjut antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan Fortum Finlandia untuk membangun ITF Sunter. Selain itu, agenda ini membahas terkait persiapan pendirian kantor resmi Fortum di Jakarta.
"Progres pembangunan Waste to Energy Plant atau ITF Sunter sekarang sedang difinalisasi oleh Fortum dan JakPro. Dapat kami laporkan bahwa progresnya sangat positif. Kita harapkan akan memulai pekerjaan konstruksi sebelum akhir tahun," kata Sandi, Selasa (7/8/2018).
Seperti diketahui, Fortum Corporation adalah Badan Usaha Milik Negara versi Finlandia yang bergerak di bidang Energi. Fortum telah menjajaki kerja sama dengan pihak Indonesia sejak 2015, khususnya pada saat kunjungan Presiden Finlandia ke Indonesia pada November 2015.
Fortum sejak 2016 mengarahkan strategi investasinya ke negara-negara di Asia, salah satunya Indonesia. Pada Desember 2016, Fortum City Solutions telah menandatangani persetujuan dengan PT Jakpro dengan skema joint venture untuk membangun pengolahan sampah dalam kota di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
ITF Sunter yang akan dibangun tersebut memiliki kapasitas pengolahan sampah yang sebesar 2.000 ton-2.200 ton per hari. Selain itu, pengolahan sampah ITF Sunter tersebut bakal mampu menghasilkan listrik dengan kapasitas sebesar 40 megawatt.
Adapun pembangunan ITF Sunter merupakan salah satu dari amanah Undang- undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang percepatan pembangunan pembangkit listrik berbasis sampah (PLTSa). Aturan tersebut diperkuat dengan terbitnya Peraturan Gubernur DKI Nomor 50 Tahin 2016 tentang Pembangunan dan Pengoperasian Fasilitas Pengelolaan Sampah Di Dalam Kota dengan menugaskan PT Jakpro sebagai pembangunnya.
Lebih lanjut, Sandi barharap agar para investor lain asal Finlandia bisa menanamkan modalnya di Jakarta. "Dalam pertemuan tadi, terdapat laporan kunjungan dari Menteri Perdagangan Internasional dari Finlandia yang diharapkan bisa lebih mendorong kerja sama yang erat antara Jakarta dan Helsinki, Finlandia, untuk investasi khususnya di bidang energi. Kita berharap ada investasi tambahan dari perusahan Finlandia untuk pembangunan kota Jakarta di bidang energi khususnya energi terbarukan," ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Finlandia Paivi Hiltunen-Toivio, menyambut positif kerja sama antara Jakpro dan Fortum. "Projek ini telah berjalan dengan cukup baik. Kami berterima kasih kepada Gubernur DKI dan Wakil Gubernur atas dukungannya dalam projek ini," tuturnya.
Dia mengatakan bahwa Finlandia sejak awal berkomitmen tinggi dalam proyek ITF Sunter. Fasilitas ini merupakan jawaban atas masalah sampah di dalam kota.
"Saya berharap yang terbaik kepada Jakarta dan proyek waste to energy," imbuhnya.
Di saat yang sama, Direktur Pengembangan Bisnis Jakpro, Hendra Lesmana, menyatakan bahwa pihaknya siap mengejar target untuk melakukan groundbreaking pada akhir tahun. "Kita buktikan dengan melakukan sesegera mungkin groundbreaking pada akhir tahun nanti," ungkapnya.
