Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Dorong Istilah Bahasa Daerah untuk Serapan Bahasa Indonesia

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendorong penggunaan bahasa daerah untuk dijadikan serapan Bahasa Indonesia.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Dadang Sunendar dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pemberian penghargaan kepada Pemprov DKI Jakarta, Senin (10/12). JIBI/BISNIS-Muhamad Ridwan
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Dadang Sunendar dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pemberian penghargaan kepada Pemprov DKI Jakarta, Senin (10/12). JIBI/BISNIS-Muhamad Ridwan

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendorong penggunaan bahasa daerah untuk dijadikan serapan Bahasa Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa di Indonesia sendiri, sebanyak 668 bahasa daerah yang bisa diserap untuk digunakan menjadi istilah-istilah  ke dalam Bahasa Indonesia.

“Kami di DKI membutuhkan terobosan-terobosan itu (bahasa daerah) untuk istilah-istilah fasilitas umum,” ujarnya di Kantor Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jakarta, Senin (10/12/2018).

Ia mengemukakan bahwa saat ini pihaknya di seluruh dinas telah mengkonversi istilah-istilah serapan yang nantinya diakui oleh Badan Bahasa.

Pada praktiknya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengadopsi bahasa Lingko yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengganti istilah One Karcis One Trip (OK Otrip). Selain itu, Mass Rapid Transportation (MRT) diberi penamaan menjadi Moda Raya Transportasi (MRT).

“Banyak istilah Bahasa Inggris yang tiga kata, penterjemahannya tidak harus Bahasa Inggris yang di Indonesiakan, tapi kita bisa cari istilah bahasa daerah yang sesuai,” ungkapnya.

Seperti kata Lingko, dalam arti sebenarnya adalah sistem sawah yang terintegrasi seperti jaring laba-laba, istilah Lingko memiliki makna yang sama dengan sistem transportasi di Jakarta yang terintegrasi satu dengan yang lain, untuk itu Anies memilih Jak Lingko sebagai pengganti OK Otrip.

Selain itu, kata Linko juga mirip dengan kata link dalam Bahasa Inggris, sehingga diharapkan sistem tersebut dapat dimengerti seluruh warga.

"Karena begitu dengar, Jak Link, langsung asosiasinya adalah ketersambungan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper