Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taufik Gerindra Kritik Kota Tua Jakarta Semrawut

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menyoroti kondisi jalan protokol di Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta yangn semrawut.
Warga berjalan di trotoar yang menjadi lokasi berjualan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu (20/4/2019). /Antara
Warga berjalan di trotoar yang menjadi lokasi berjualan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu (20/4/2019). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menyoroti kondisi jalan protokol di Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta yang
 semrawut.

Kesemrawutan itu akibat banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di ruas jalan.

"Harusnya diawasi dong, kan mereka akan ditata, tapi kalau sudah masuk ke jalanan kan gak boleh," kata Mohamad Taufik saat dihubungi di Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Kendati pengawasan tersebut dijalankan langsung oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), politisi Partai Gerindra tersebut menekankan adanya kerja sama antardinas.

Satpol PP dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta sebagai pengelola Kawasan Kota Tua serta Dinas UMKM.

"Harus ditata karena ini untuk pariwisata. Kalau teratur dan bersih wisatawan juga pasti lebih banyak," kata Taufik.

Dari pantauan di lapangan, akibat banyaknya PKL di badan jalan, akses pejalan kaki terganggu dan kemacetan tak terhindarkan di kawasan tersebut.

Sejatinya penataan  PKL di Kawasan Kota Tua direncanakan selesai pada November 2019. Namun, hingga kini masih belum terlihat penataan apapun di kawasan tersebut.

Malahan PKL menguasai beberapa ruas jalanan di satu bagian Kota Tua yang sejatinya merupakan jalan untuk kendaraan bermotor.

Di seberang Gedung BNI yang terletak di sebelah akses pintu keluar Stasiun Jakarta Kota, lalu di bagian Jalan Kunir dan sekeliling Kota Tua, terlihat antrean orang menyatu dengan PKL yang berjualan di sepanjang trotoar ke arah wisata Kota Tua.

Hal itu menyebabkan pemandangan kian semrawut.

Aktivitas jual-beli antara pedagang dan wisatawan kerap mengganggu akses jalan. Para pejalan kaki harus berdesak-desakan hanya untuk bisa melintas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper