Bisnis.com, JAKARTA - Jembatan lengkung hutan kota Utan Kemayoran yang baru saja diresmikan pada Sabtu, 21 Desember, ambruk pada Minggu, 22 Desember.
Hingga kini, Pihak Pembangunan Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran masih terus mencari penyebab robohnya jembatan.
Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran, Medi Kristianto menyesalkan peristiwa robohnya jembatan lengkung yang menjadi salah satu fasilitas utama wisata Utan Kemayoran. Meski begitu, Medi juga bersyukur karena tidak adanya korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sebab, jembatan lengkung tersebut memang belum dibuka untuk umum.
Baca Juga
"Jembatan ini dibangun sebagai bagian dari revitalisasi Utan Kemayoran dengan menggunakan anggaran dari Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran, bukan anggaran dari APBD Pemprov DKI Jakarta," ujarnua, dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (23/12/2019).
Pihak PPK Kemayoran juga memastikan bahwa area Utan Kemayoran merupakan lokasi yang aman untuk kegiatan rekreasi masyarakat Jakarta.
Ruang Terbuka Hijau seluas 22,3 ha yang disediakan bagi publik sebagai area konservasi, edukasi dan rekreasi. Selain itu Utan Kemayoran juga memiliki fasilitas yang dapat digunakan oleh publik seperti amphitheater, menara pandang, hingga penangkaran burung dan kupu – kupu.