Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tes Covid-19 di Jakarta Kian Masif, Akhir Pandemi Segera Diketahui?

Semakin masif kapasitas tes Covid-19 per hari, angka penambahan kasus positif akan semakin nyata. Hal itu dapat digunakan sebagai ancar-ancar untuk memperkirakan berakhirnya pandemi Covid-19.
Ilustrasi-Seorang staf menaruh alat uji asam nukleat di pabrik Luoyang Ascend Biotechnology Co., Ltd di Luoyang, Provinsi Henan, China tengah, pada 4 Maret 2020./Xinhua-Li Jianan
Ilustrasi-Seorang staf menaruh alat uji asam nukleat di pabrik Luoyang Ascend Biotechnology Co., Ltd di Luoyang, Provinsi Henan, China tengah, pada 4 Maret 2020./Xinhua-Li Jianan

Bisnis.com, JAKARTA - Semakin masif kapasitas tes Covid-19 per hari, angka penambahan kasus positif akan semakin nyata. Hal itu dapat digunakan sebagai ancar-ancar untuk memperkirakan berakhirnya pandemi Covid-19.

DKI Jakarta sudah mulai melakukan tes masif pada 28 April 2020, dengan pengecekan sampel per hari lebih dari 2.500 orang.

Terkini, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menjelaskan tes PCR per hari sudah sampai di kisaran 2.600 orang.

"Untuk pemeriksaan PCR, di DKI Jakarta telah dilaksanakan secara masif, secara kumulatif, sampai dengan 12 Mei 2020 telah diperiksa 93.879 sampel. Sementara untuk 12 Mei 2020, telah dilakukan pada 2.606 orang," jelasnya, Rabu (13/5/2020).

Ani menjelaskan dari data tes terakhir per 12 Mei diketahui bahwa 1.564 tes di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, "Dari jumlah itu 134 dinyatakan positif, sementara 1.430 dinyatakan negatif," tambah Ani.

Berdasarkan data 12 Mei 2020 dapat ditarik asumsi bahwa pada kisaran kapasitas tes PCR lebih dari 2.500 sampel per hari terdapat 11,6 persen masyarakat yang berpotensi positif Covid-19.

Dibandingkan dengan tes pada beberapa hari sebelumnya, hasilnya memang mirip-mirip. Pada 11 Mei 2020, Sebanyak 1.200 tes dilakukan di Jakarta untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru dengan hasil 108 positif dan 1.092 negatif atau frekuensi 11,11 hasil positif.

Sementara pada 10 Mei 2020, sebanyak 830 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru dengan hasil 55 positif dan 775 negatif atau masih memiliki tren positivity rate 15,09 persen. Hal itu jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelum tes PCR dilakukan semasif sebulan terakhir. Saat itu positivity rate sempat berada di atas 30 persen.

Walaupun turunnya tren masih belum signifikan, masyarakat jelas menunggu persentase positivity rate yang terus menunjukkan angka mirip keadaan aslinya.

Syukur-syukur grafik trennya akan terus mengalami penurunan dalam beberapa waktu lagi. Sebab data ini bisa menjadi landasan untuk mengetahui skenario kapan puncak pandemi terjadi, disusul kapan akan ada penurunan kasus drastis, hingga proyeksi kapan pandemi ini berhenti.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper