Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Klaim Angka Reproduksi Corona Turun, Epidemiolog UI Sebut DKI Belum Bisa Kendalikan Covid-19

Tidak ada artinya (penurunan Rt). Nilai Rt hanya pendukung saja dan hanya untuk menjadi indikasi apakah suatu wabah bisa ditekan penularannya atau tidak.
Penumpang KRL Commuter Line Bogor-Jatinegara KA6115 berdesakan,d an tanpa jarak yang berisiko tertular Covid-19./Twitter @annmaart20
Penumpang KRL Commuter Line Bogor-Jatinegara KA6115 berdesakan,d an tanpa jarak yang berisiko tertular Covid-19./Twitter @annmaart20

Bisnis.com, JAKARTA - Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia Syahrizal Syarif menilai pernyataan Gubernur DKI Anies Baswedan tidak ada artinya terkait penurunan angka reproduksi efektif (Rt) virus corona dari 0,99 menjadi 0,98.

Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI belum bisa mengendalikan wabah Covid-19.

"Tidak ada artinya (penurunan Rt). Nilai Rt hanya pendukung saja dan hanya untuk menjadi indikasi apakah suatu wabah bisa ditekan penularannya atau tidak," kata Syarif melalui pesan singkat, Selasa (23/6/2020).

Syahrizal menuturkan jika virus corona ini bisa dikendalikan maka angka penularannya bakal turun minimal selama 14 hari. Jika kasus baru penularan masih turun naik di suatu wilayah artinya pagebluk ini belum bisa dikendalikan.

"Sederhananya lihat angka pertumbuhan bagi kasus hari ini dengan kasus kemarin. Jika di bawah 1 dan konsisten selama 14 hari, ini menandakan wabah melambat," ujarnya.

"Ukuran ini lebih sederhana dibanding Rt dan cukup untuk indikator penurunan wabah."

Gubernur DKI Anies Baswedan mengklaim perbandingan kasus baru dan jumlah tes atau positif rate kasus penularan Covid-19 di Jakarta saat ini sudah berada di level lima persen sejak penerapan PSBB transisi.

"Jakarta selama 10 hari terakhir rata-rata positif rate sudah 5 persen. Jadi kondisi kita masih aman," ujar Anies saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Senin (22/6/2020).

Anies mengatakan angka lima persen tersebut sudah di bawah batas yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia WHO, yaitu 10 persen saat menerapkan transisi dari penerapan PSBB.

Menurut dia, penurunan positif rate tersebut merupakan dampak dari penemuan kasus baru dengan melakukan banyak pemeriksaan, terutama bagi orang yang tanpa gejala serta menindaklanjuti penelusuran kasus positif tersebut.

Hal ini, lanjut Anies Baswedan, yang membuat jumlah kasus masih terus meningkat. Selain itu, kata dia, tingkat reproduksi efektif (Rt) penularan Covid-19 juga sudah mengalami penurunan sejak PSBB transisi dari 0,99 menjadi 0,98.

Dengan demikian, menurut Anies, penularan Covid-19 sudah bisa terkendali.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper