Bisnis.com, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasbiallah Ilyas meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan rapid test kepada masyarakat Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Bodetabek) yang hendak masuk ke wilayah DKI Jakarta.
Ide itu dimaksudkan untuk memutus penyebaran Covid-19 yang berasal dari daerah penyangga untuk mendukung optimalisasi masifnya tes lacak Covid-19 oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Untuk masuknya [masyarakat] ini dari daerah penyangga bebas masuk ke Jakarta, ini juga kita enggak tahu penyebaran [Covid-19] bisa dari situ. Sebesar apapun Pemprov bekerja tetapi dari luar tidak ada, nah paling perbatasan DKI mesti dibikin rapid,” kata Hasbiallah melalui sambungan telepon pada Selasa (25/8/2020).
Menurut dia, langkah itu dapat direalisasikan mengingat dana Belanja Tidak Terduga (BTT) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp5 triliun.
“[Mereka] harus dirapid, seperti sekarang kenapa rumah sakit bisa menerapkan itu, kenapa kita pemerintah gak bisa. Contoh, misalnya rumah sakit, kita mau periksa harus dirapid dulu kan,” kata dia.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat 659 penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada hari Senin (24/8/2020).
Baca Juga
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia menuturkan pihaknya telah melakukan tes PCR sebanyak 4.511 spesimen.
“Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 3.691 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 659 positif dan 3.032 negatif," kata Dwi melalui keterangan resmi, Senin (24/8/2020).
Dari 659 kasus baru Covid-19, Dwi menyatakan 248 kasus adalah akumulasi data dari tanggal 21 dan 22 Agustus 2020 yang baru dilaporkan. Adapun, jumlah orang yang telah dites PCR selama sepekan terakhir sebanyak 40.758 orang, sedangkan jumlah kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta sampai saat ini berjumlah 7.720 orang. Mereka tengah dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan.
“Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 34.295 kasus. Dari jumlah tersebut, 25.463 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,2 persen dan 1.112 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 3,2 persen,” jelasnya.
Mengenai positivity rate atau persentase kasus positif, Dwi menerangkan, sepekan terakhir DKI Jakarta mencapai angka 10 persen.