Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta Pemerintah Pusat mengintervensi beban layanan rumah sakit rujukan Covid-19 DKI Jakarta yang selama ini turut merawat pasien asal Bodetabek.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, terdapat 2.001 warga Bodetabek yang terinfeksi Covid-19 dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 DKI Jakarta per 5 Januari 2021.
Catatan perawatan warga Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) itu menyumbang sekitar 28 persen keseluruhan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Ibu Kota.
“Selama ini kami meyiapkan fasilitas kesehatan tidak hanya untuk warga DKI Jakarta tetapi siapa saja dari daerah lain, Bodetabek, yang jumlahnya cukup banyak. Mudahan-mudahan, ada kebijakan dari pemerintah pusat untuk bisa membagi beban ini lebih merata,” kata Ariza di Balai Kota, Rabu (6/1/2021).
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Weningtyas Purnomorini memprediksi fasilitas kesehatan DKI Jakarta terkait perawatan pasien konfirmasi positif Covid-19 bakal penuh pada 1 Februari 2021 mendatang.
Weningtyas beralasan laju penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta tidak dapat disusul oleh peningkatan kapasitas tempat tidur di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19.
Baca Juga
“Bila tidak dilakukan intervensi maka di bulan Februari untuk ICU sudah penuh sedangkan untuk isolasi kemungkinan masih bisa bergerak kalau kita tambah dari beberapa rumah sakit baru,” kata Weningtyas dalam Rapat Koordinasi bersama Kemenkes secara virtual, Rabu (6/1/2021).
Weningtyas mengatakan jumlah keseluruhan tempat tidur di rumah sakit DKI Jakarta sebanyak 24.498. Saat ini, jumlah tempat tidur yang telah dikonversi menjadi perawatan khusus untuk pasien konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 8.085.
Di sisi lain, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat kasus konfirmasi positif Covid-19 hari ini mencapai 2.402 orang. Sementara, jumlah kasus aktif di Jakarta naik sebanyak 1.074 kasus, sehingga sampai hari ini menjadi 16.450 orang.