Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membantah kabar ihwal adanya penambahan kepemilikan saham di PT Delta Djakarta Tbk., produsen bir merek Anker.
Sekretaris Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP-BUMD) DKI Jakarta Riyadi menuturkan pihaknya tidak mungkin menambah porsi kepemilikan saham tersebut.
Riyadi beralasan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 DKI Jakarta saat ini mengalami kontraksi yang cukup dalam akibat pandemi Covid-19.
“Kita enggak mungkin nambah lah duit dari mana APBD nya aja terkontraksi kok, ikutin perkembangan pembahasan APBD kan? APBD kita kan turun bagaimana mungkin membeli saham,” kata Riyadi saat dikonfirmasi pada Jumat (13/11/2020).
Malahan dia membeberkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkeinginan untuk menjual porsi kepemilikan saham emiten berkode DLTA itu.
“Saham kita mau jual malahan. Gak mungkin, gak mungkin [tambah saham lagi]. Tidak benar, anda silahkan klarifikasi ke Bursa Efek Indonesia (IDX),” tegasnya.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, Delta Djakarta menginformasikan bahwa per Oktober 2020 terjadi perubahan kepemilikan saham mayoritas di perusahaan pembuat bir dengan merek Anker, Carlsberg, dan San Miguel tersebut.
Semula, saham mayoritas perseroan dimiliki oleh San Miguel Malaysia Pte. Ltd. sebesar 58,33 persen. Kemudian, sisanya dimiliki Pemprov DKI Jakarta sebesar 26,25 persen dan saham publik 15,41 persen. Laporan Registrasi Perubahan Pemegang Efek itu dilaporkan Delta Djakarta pada 9 November 2020.
Pada bulan lalu, Pemprov DKI Jakarta menambah kepemilikan 265.850.450 saham San Miguel atau 32,08 persen dari total saham perseroan sehingga akumulasi saham DLTA yang dimiliki Pemprov DKI adalah 58,33 persen.
Walhasil, dengan perubahan tersebut San Miguel dan Pemprov DKI Jakarta bertukar posisi sehingga komposisi pemegang saham per akhir Oktober 2020 adalah Pemprov DKI Jakarta 58,33 persen alias jadi pemegang saham mayoritas, San Miguel 26,25 persen, dan publik tetap 15,41 persen.
Komisaris Utama Sarman Simanjorang menepis ihwal penambahan saham Delta Djakarta oleh Pemprov DKI Jakarta. Dia menekankan, porsi saham Pemprov DKI Jakarta tidak berubah, yaitu sebesar 26,25 persen.
"Dari dulu sampai sekarang nggak ada perubahan," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (13/11/2020).