Bisnis.com, JAKrARTA - Pembangunan Jakarta International Stadium terus berproses dengan sejumlah kelebihannya.
Stadion bertaraf internasional itu didesain memiiki atas yang dapat dibuka tutup. Selain itu, atap tersebut didesain mampu menyerap energi matahari.
Hal itu diketahui dari paparan Manajer Konstruksi Jakarta International Stadium (JIS) M Rizki Fauzi.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat bercerita soal teknologi energi terbarukan yang terdapat di JIS.
Anies juga pernah menyebutkan soal zero run off, sebuah teknologi pengolahan air yang dinilai bermanfaat bagi kelangsungan lingkungan di Ibu Kota.
Menurut Rizki, saat ditemui Antara, Selasa (22/6/2021), teknologi tersebut memang diterapkan dalam proyek JIS.
"Zero run off juga panel surya tadi, memang kami di proyek JIS menerapkan inovasi tersebut," ujar Rizki.
Ia mengatakan proyek JIS merupakan pembangunan stadion yang menyasar kategori green building tertinggi yakni level platinum.
Untuk mendapatkan kategori tertinggi tersebut, salah satu penilaian yang harus dipenuhi adalah hemat air.
"(Kategori) ini sangat dinilai di green building, salah satunya zero run off," ujar Rizki.
Melalui teknologi zero run off, air yang masuk ke JIS, mulai dari air hujan ataupun air limbah, akan diserap dan diolah agar dapat dimanfaatkan kembali.
Bisa untuk flushing toilet, bisa untuk penyiraman tanaman sekitar, ataupun untuk menyiram rumput lapangan sepakbola.
"Jadi benar-benar nanti air yang masuk ke JIS tidak langsung dibuang keluar, tapi sebisa mungkin ditampung," ujar Rizki.
Terkait panel surya, kata Rizki, itu juga salah satu upaya memenuhi penilaian green building dalam bidang konservasi energi.
Rencananya, panel surya itu akan dipasang pada atap buka-tutup JIS sebanyak 20 frame untuk kedua sisi atap, utara dan selatan.
"Nanti dipasang di (penutup atap) sana, kurang lebih 20 frame," kata Rizki.
Panel surya tersebut diharapkan bisa menyerap listrik dari energi surya hingga maksimal 5 persen dari penggunaan listrik total di JIS. Rizki mengatakan pengoperasian bangunan stadion utama diperkirakan akan memakai daya listrik kurang lebih sebesar 7 megavolt ampere (mVA).
"Sesuai dengan desain kami, cukup masif ya penggunaan listriknya, 7 mVA. InsyaAllah dapat mendukung operasi stadionnya sendiri," kata Rizki.
Panel surya tersebut rencananya tidak hanya dipasang di atap stadion, tapi juga di penerangan jalan umum (PJU) di area JIS. Sehingga dengan panel tersebut, PJU bisa hidup dengan energi sendiri.
"Begitu juga untuk di PJU-PJU JIS nantinya. Itu juga kami pakai solar panel untuk tenaga pendukung (backup power) maupun energi pendukungnya (support power)-nya," ujar Rizki.