Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

20 Pegawai Transjakarta Meninggal Akibat Covid-19, KSPI: Aduh Pak Gubernur..

Presiden KSPI Said Iqbal menduga kematian 20 pekerja akibat rendahnya proteksi keselamatan dari PT Transjakarta terhadap pegawainya di masa pandemi Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di halte Bus Transjakarta yang sudah rampung direnovasi karena diamuk massa saat demo menolaj UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020). JIBI/Bisnis-Nancy Junita/Facebook@aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di halte Bus Transjakarta yang sudah rampung direnovasi karena diamuk massa saat demo menolaj UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020). JIBI/Bisnis-Nancy Junita/Facebook@aniesbaswedan

Bisnis.com, JAKARTA – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mencatat ada 20 pegawai PT Transjakarta meninggal dunia akibat terinfeksi virus Covid-19.

Presiden KSPI Said Iqbal menduga kematian mereka akibat rendahnya proteksi keselamatan dari PT Transjakarta terhadap pegawainya di masa pandemi Covid-19. Dia mempertanyakan apakah para pegawai Transjakarta sudah diberikan vaksin lantaran lingkungan kerja yang berisiko tinggi.

"Aduh Pak Gubernur, Pak Anies [Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan], sungguh kami sedih melihatnya. Apakah Pak Gubernur enggak peduli?” ujar Said dalam konferensi pers secara virtual seperti dikutip dari Tempo.co, Senin (26/7/2021).

Berdasarkan laporan dari serikat pekerja Transjakarta, dia mengatakan angka vaksinasi di perusahaan milik daerah itu tergolong rendah. Di sisi lain, Said mengungkapkan manajemen Transjakarta disebut tidak memberlakukan pembagian shift kerja sesuai dengan ketentuan Satgas Covid-19 di masa PPKM Darurat maupun PPKM Level 4.

Selama PPKM, lanjutnya Transjakarta ditengarai mempekerjakan pegawai hingga 100 persen. Padahal, kata Said, sesuai ketentuan pemerintah pusat, perusahaan di sektor esensial diwajibkan menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home sebesar 50 persen.

Said meminta Anies melakukan simulasi mendadak atau sidak ke kantor-kantor BUMD seperti yang telah dilakukan pemerintah Provinsi DKI Jakarta di perusahaan swasta.

“Jangan sidak-sidak ke perusahaan lain, tapi di 'rumah sendiri' tidak disidak,” ujar Said.

Direktur Utama TransJakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mempertanyakan klaim data KSPI mengenai jumlah pegawai perusahaannya yang meninggal karena terinfeksi virus Corona. Sardjono meminta KSPI mengecek data secara berlapis.

“[Apakah] Pasti meninggalnya bukan karena hal lain? Enggak ada hubungannya belum divaksin terus meninggal?"

Meski demikian, dia mengatakan Said Iqbal dan KSPI bebas berbicara apa saja. Dia juga mempersilakan Said membagikan data jumlah kematian pegawai Transjakarta kepada publik.
"Tapi itu sumbernya dari mana?” kata Sardjono melalui telepon seperti dilansir Tempo.co.

Sejak awal pandemi Covid-19, kata Sardjono, perusahaan memiliki standar operasional prosedur tentang keselamatan dan keamanan pekerja. Dia menuturkan Transjakarta hanya mempekerjakan pegawai dari kantor sebanyak 25 persen selama PSBB.

Pada 2 Juli, Transjakarta juga menerbitkan Surat Edaran yang mengatur kerja dari rumah (WFH) bagi karyawan dan karyawati di kantor pusat perusahaan selama 15 hari. Sistem kerja dari rumah diterapkan 100 persen sampai 21 Juli 2021.

Karyawan yang bekerja di bagian pembayaran dan command center, sistem kerja dari rumah diberlakukan dengan kapasitas 90 persen. Artinya, 10 persen pegawai tetap bekerja di lapangan. Sedangkan untuk armada Transjakarta, pegawai yang masuk tak lebih dari 30 orang. Sardjono juga mengklaim lebih dari 1.800 pegawai telah memperoleh vaksin Covid-19.

“Ribuan pegawai divaksin duluan sebelum perusahaan lain melakukan vaksinasi," ucapnya.

Bahkan, kata dia, pegawai yang tertular Covid-19 ditanggung penuh oleh perusahaan, mulai dari pengurusan rumah sakit, ruang isolasi, hingga oksigen. Sardjono memastikan manajemen Transjakarta menerima pembaruan data karyawan yang terkonfirmasi Covid-19 setiap hari.

"Manajemen dapat mengantisipasi penularan virus corona di lingkungan perusahaan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper