Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah cakupan pembelajaran tatap muka terbatas mencapai 1.500 sekolah hingga akhir tahun ini.
Belakangan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas di 610 sekolah pada hari ini.
Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja mengatakan pihaknya berencana untuk menambah jumlah sekolah pembelajaran tatap muka secara bertahap pada pertengahan September 2021 mendatang. Targetnya, sekitar 890 sekolah lain ikut berpartisipasi dalam model pembelajaran tatap muka terbatas tersebut.
“Secara bertahap kita akan menambah jumlah sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dimulai pertengahan September itu sekitar 890 sekolah jadi genap menjadi 1.500 sekolah,” kata Taga di SDN Cakung Barat 15, Senin (30/8/2021).
Langkah itu diambil, kata Taga, untuk memastikan seluruh sekolah di Ibu Kota dapat menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas di tengah pandemi Covid-19.
“Itu bagian dari upaya kita secara bertahap agar sekolah di DKI bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas secara keseluruhan,” kata dia.
Baca Juga
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengizinkan siswa yang belum disuntik vaksin Covid-19 untuk mengikuti pembelajaran tatap muka saat pembukaan sekolah.
Kendati demikian, Anies menegaskan guru dan tenaga pendidik wajib disuntik vaksin Covid-19 untuk dapat mengikuti pembelajaran tatap muka di 610 sekolah.
“Ada ketentuan, semua bisa mengikuti pembelajaran di 610 sekolah ini karena gurunya sudah divaksin. Adapun anak-anak tidak memiliki kewajiban divaksinasi," kata Anies saat acara peletakkan batu pertama pembangunan Masjid At Tabayyun di Komplek Perumahan Taman Villa Meruya, Jakarta Barat, Jumat (27/8/2021).
Anies beralasan siswa tidak wajib divaksin lantaran keputusan vaksinasi kepada peserta didik sepenuhnya berada di orang tua atau wali.