Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengolah 2.000 ton sampah menjadi bahan bakar alternatif sekitar 750 ron per hari.
Proyek itu akan mengolah 1.000 ton di TPST Bantar Gebang Bekasi dan 1.000 ton sampah baru.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan sampah dengan bobot 2.000 ton tersebut nantinya diolah di atas fasilitas pengolahan bahan sisa pakai manusia yang akan dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Nanti akan diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF) dengan 750 ton per hari. Insya Allah akan diambil pabrik semen yang dekat dengan TPST Bantargebang," kata Asep kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/2/2022).
Sekadar informasi, refuse-derived fuel (RDF) merupakan bahan bakar yang diolah dari berbagai jenis limbah, seperti limbah padat perkotaan, limbah industri, atau limbah komersial.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya akan melakukan groundbreaking fasilitas RDF land yang akan mengolah sampah di Bantar Gebang pada 23 Februari 2022, bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.
Baca Juga
"Proyek ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi di hilir tentang pengelolaan sampah yang sudah dikirimkan ke kawasan Bantar gebang," kata Anies.
Khusus untuk industri kuliner, Anies mendorong agar perusahaan-perusahaan di sektor itu mengelola residu limbah dengan baik, sehingga bisa diolah secara optimal dan mengurangi masalah sampah di Jakarta.