Bisnis.com, JAKARTA -- PT Mass Rapid Transportation (MRT) berhasil membukukan laba usaha senilai Rp148,97 miliar pada 2021 atau naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp81,70 miliar.
Mengutip laporan keuangan diaudit perusahaan yang dirilis pada Kamis (31/3/2022), laba komprehensif PT MRT tercatat senilai Rp105,67 miliar. Naik dari tahun lalu di mana laba kotor perusahaan senilai Rp71,43 miliar.
Dari sisi pendapatan usaha, perusahaan meraup senilai Rp1,35 triliun, total beban pokok perusahaan senilai Rp989,99 miliar, sedangkan laba kotor senilai Rp105,67 miliar.
Kenaikan laba usaha tersebut seiring dengan kenaikan sebesar 61 persen secara month-to-month (mom) pada periode Maret 2022. Total, pengguna MRT 1 - 30 Maret 916.306 orang.
Jumlah penumpang harian MRT Jakarta pada Maret 2022 paling tinggi terjadi pada 30 Maret, yakni sebanyak 42.487 orang.
Rerata, jumlah penumpang MRT pada bulan tersebut sebanyak 30.544 orang. Lebih banyak dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni sebanyak 19.024 orang.
Kenaikan tersebut merupakan momen pertama naiknya jumlah penumpang MRT sejak Jakarta dilanda gelombang ketiga pandemi Covid-19 pada Januari lalu.
Seiring dengan masuknya gelombang Omicron, jumlah rerata penumpang MRT Jakarta tercatat merosot tajam pada Februari dari 35.242 orang menjadi 19.024 orang.
Pada gelombang pandemi Covid-19 kedua, jumlah rerata penumpang MRT Jakarta paling sedikit tercatat pada medio Juli 2021. Perusahaan mencatat jumlah rerata penumpang pada bulan tersebut sebanyak 4.324 orang.
Namun, jumlah rerata penumpang MRT paling sedikit tercatat terjadi pada Mei 2020 saat gelombang pertama Covid-19 melanda. Total, jumlah rerata penumpang MRT pada periode tersebut ada 1.405 orang.