Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sponsor Formula E Masih Rahasia, Proyek Sirkuit Belum Rampung?

Sampai saat ini pihak penyelenggara masih merahasiakan sponsor Formula E Jakarta. Di satu sisi, pembangunan kawsan sirkuit juga belum sepenuhnya selesai.
Foto udara lintasan Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) yang telah diaspal di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Rabu(13/4/2022)./Antara
Foto udara lintasan Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) yang telah diaspal di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Rabu(13/4/2022)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Panitia Organizing Committee (OIC) Formula E Jakarta, Ahmad Sahroni mengatakan bahwa sponsor Formula E belum bisa diungkapkan untuk sekarang.

Pasalnya, pihaknya harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Formula E Operation (FEO) terkait sponsor.

"Kebijakan tentang perilisan siapa sponsor lokal ini bukan hanya kewenangan dan kebijakan OC, namun harus berkordinasi dengan kebijakan dari FEO," kata Ahmad Sahroni dikutip, Kamis (19/5/2022).

Sekadar informasi bahwa ponsor Formula E menjadi sorotan karena masih belum diketahui pasti. Terlebih, panitia juga belum mengungkapkan siapa saja sumber pendanaan ajang balapan mobil listrik tersebut hingga kini.

Namun demkian, politikus NasDem tersebut memastikan pihaknya sudah mengantongi sponsor Formula E. Bahkan, dia mengaku ada sponsor global juga yang mendanai ajang balapan mobil listrik itu.

Dia juga mengatakan waktu perilisan sponsor sudah ditentukan dan pihaknya harus mematuhi. Kemudian, siapa saja sponsor Formula E baik lokal maupun global kemungkinan akan dirilis pada minggu depan.

"Tunggu saja, sudah banyak," pungkasnya.

Sirkuit Belum Rampung

Sementara itu, pihak penyelenggara juga mengakui bahwa pembangunan sirkuit Formula E Jakarta di Kawasan Ancol belum selesai karena masih fokus pada pemasangan fasilitas pendukung.

Ketua Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni mengungkapkan bahwa proses pembangunan lintasan balapan atau sirkuitnya sebenarnya sudah mencapai 100 persen rampung.

"Tapi tinggal pembangunan kontruksi untuk penonton yang sudah ada di posisi masing-masing seperti main lego yang tinggal dipasang saja," kata Ahmad Sahroni dalam kanal YouTube Survei KedaiKOPI, Minggu (15/5/2022).

Adapun beberapa fasilitas pendukung tersebut di antaranya kursi penonton atau grandstand, tenda, dan pagar. Ahmad Sahroni pun mengklaim pembagunan sirkuit tersebut merupakan pembangunan sirkuit tercepat pertama di dunia.

Meskipun demikian, ada beberapa hambatan yang harus dihadapi dalam pembangunan sirkuit Formula E. Pasalnya tim Formula E Operation (FEO) memberikan beberapa perubahan untuk menghindari hal-hal yang membahayakan publik.

Untuk mencapai target, Ahmad Sahroni pun mengungkap pihak penyelenggara mengerahkan ratusan pekerja.

"Semua sumber daya baik mobil didatangkan semua, yang bekerja juga 24 jam. Pertama kali pembangunan ada 400 orang, tapi saya minta sampai 850 orang," katanya.

Selain ingin mencapai target sebelum Formula E digelar, Ahmad Sahroni juga mengingat mandat Presiden Joko Widodo yang ingin sirkuit segera rampung. Diketahui Kepala Negara mengunjungi sirkuit setelah pengaspalan arena balap tersebut selesai pada April lalu.

"Kenapa cepat kita juga konsen kata Presiden 'kalau sirkuit belum jadi saya tidak akan datang untuk melihat.' Makanya kita kebut dan akhirnya mendapatkan obrolan ditingkat dunia. FIA menyebutkan ini tercepat dalam sejarah di Indonesia selama 60 hari," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler