Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat yang berada di rumah atau akan bepergian perlu memperhatikan kualitas udara Jakarta yang tidak sehat, sehingga dapat meminimalisir paparan polusi dengan 4 cara.
Melansir situs iqair.com, kualitas udara Jakarta per hari ini, Sabtu (25/6/2022), terpantau masuk dalam 10 besar yang tidak sehat.
Hingga pukul 13.30 WIB, AQI (air quality index/indeks kualitas udara) Jakarta berada di angka 119 dengan status tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Polutan utama penyumbang buruknya kualitas udara di Jakarta yakni PM (partical matter) 2,5 dengan kadar 43 µg/m3.
Sebagai informasi, parameter PM2,5 merupakan parameter pencemar udara paling berpengaruh terhadap kesehatan manusia.
Berdasarkan acuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Indonesia untuk PM2,5 yakni 15 µg/m3. Artinya, saat ini kualitas udara tidak sehat dan dapat merugikan bagi manusia, hewan, bahkan tumbuhan.
Baca Juga
Risiko kesehatan yang terkait dengan partikel yang berdiameter sama atau lebih kecil dari 10 dan 2,5 mikron (masing-masing PM10 dan PM2,5) memiliki relevansi kesehatan tertentu pada masyarakat. Baik PM2,5 dan PM10 mampu menembus ke dalam paru-paru tetapi PM2,5 dapat lebih jauh lagi yakni memasuki aliran darah, yang terutama mengakibatkan dampak pada kardiovaskuler dan pernapasan, serta mempengaruhi organ lain.
Hasil pembakaran bahan bakar di berbagai sektor seperti transportasi, energi, rumah tangga, idnustri, dan pertanian menghasilkan debu yang tergolong dalam PM10 dan PM2,5.
Menurut iqair.com, masyarakat dapat melakukan empat hal ini untuk meminimalisir atau melindungi diri dari polusi udara di Jakarta.
1. Orang yang sensitif debu atau yang akan keluar rumah harus menggunakan masker
2. Menyalakan pemurni udara
3. Mengurangi kegiatan olahraga di luar ruangan
4. Tutup jendela untuk menghindari masuknya udara luar yang kotor