Bisnis.com, JAKARTA - Citayam Fashion Week belakangan menimbulkan polemik hingga akhirnya ditutup. Hal tersebut tampak dari video yang diunggah akun @dki360.
Dalam video tersebut tampak seorang petugas mengatakan bahwa zebra cross akan difungsikan sebagaimana mestinya yakni tempat penyeberangan.
"Kami dari tiga pilar kecamatan Tanah Abang mengimbau bapak ibu semua, adik-adik, abang-abang untuk bisa bijak zebra cross digunakan untuk penyeberangan orang bukan fashion show," kata seorang petugas dalam video tersebut, dikutip Rabu (27/7/2022).
Apakah Citayam Fashion Week akan punya tempat baru?
Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria hal tersebut membutuhkan waktu.
"Itu perlu waktu tidak bisa serta merta kemudian kita menggusur. Kemudian kalau mau direlokasi juga harus disiapkan tempatnya yang baik," kata Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/7/2022).
Baca Juga
Riza Patria kemudian mengimbau muda-mudi yang masih nongkrong di kawasan tersebut untuk memperhatikan aturan. Termasuk untuk tidak pulang malam, menjaga kebersihan, dan tidak tidur di jalanan.
"Paling utama, sekarang waktunya belajar sudah bukan libur lagi," katanya.
Pengamat tata kota dan peneliti pada Pusat Studi Perkotaan Nirwono Yoga mengungkap, bahwa fenomena Citayam Fashion Week belum tentu berlangsung lama. Terlebih jika kegiatan tersebut tidak dikelola dengan baik.
"Semua warganet berusaha update status hal-hal yang viral dan pemerintah cenderung memanfaatkan ketenaran sesaat itu untuk keperluan pemerintah, bisa kampanye atau kegiatan lainnya, model seperti ini juga tidak akan bertahan lama," kata Nirwono kepada Bisnis, Sabtu (23/7/2022).
Dia menilai fenomena tersebut seharusnya mampu mendorong pemerintah di daerah penyangga Jakarta yakni Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek) untuk menyediakan ruang publik.
Diketahui, muda-mudi yang kerap nongkrong di Dukuh Atas, Jakarta Pusat berasal dari Bojong Gede dan Citayam, Bogor, Jawa Barat.
"Menyediakan ruang publik atau taman yang menarik, terbuka untuk berbagai kegiatan anak muda, gratis, dan strategis [mudah dicapai], sehingga jika mereka ingin berkegiatan tidak perlu ke Dukuh Atas, Jakarta," kata Nirwono.