Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebut Penanganan Banjir Jakarta, Heru Budi Hartono Tinjau Waduk Pluit

Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau kondisi rumah pompa Waduk Pluit Sisi Timur, Jakarta Utara, Rabu (19/10/2022).
Kebut Penanganan Banjir Jakarta, Heru Budi Hartono Tinjau Waduk Pluit. JIBI/Bisnis-Pernita Hestin Untari
Kebut Penanganan Banjir Jakarta, Heru Budi Hartono Tinjau Waduk Pluit. JIBI/Bisnis-Pernita Hestin Untari

Bisnis.com, JAKARTA - Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau kondisi rumah pompa Waduk Pluit Sisi Timur, Jakarta Utara, Rabu (19/10/2022) terkait penanganan banjir. Dalam kegiatan ini, Heru didampingi oleh jajarannya dan Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi.

Tinjauan tersebut merespons langsung hasil perbincangannya dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) soal tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang berada di sekitar rumah pompa tersebut. 

"Pertama, ini [respons] dari hasil diskusi dengan Pak Menteri PUPR [Basuki Hadimuljono], terkait NCICD, lalu memastikan pompa,” kata Heru di Waduk Pluit Sisi Timur, Jakarta Utara, Rabu (19/10/2022).

Heru menambahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga mendapatkan bantuan pompa dari Jepang (JICA). Pompa tersebut berguna untuk menambah debit air yang dibuang ke laut.

“Lalu kita ingin semua instalasi pompa berjalan, sudah ada 10 pompa di sana," katanya.

Heru mengatakan masih ada beberapa tugas yang harus dibereskan terkait pengelolaan tata air di Jakarta, terutama dari masukan dan saran Kementerian PUPR. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) soal aktivitas kapal di pelabuhan.

“Berikutnya NCICD Sunda Kelapa, yang rencana induk pelabuhannya adalah kewajiban Pelindo. Nanti kita diskusikan untuk mempercepat rencana induk pelabuhannya,” imbuhnya.

Kepala Dinas SDA (Sumber Daya Air) DKI Jakarta Yusmada Faizal menambahkan, program NCICD masih terus berjalan untuk meminimalisir potensi kenaikan permukaan air laut. Dia mengatakan selain fokus di kawasan Pluit, pembangunan hingga kawasan Muara Angke juga dilakukan.

"NCICD ini terus jalan, ini kewenangan dari PUPR sepanjang 11 kilometer, serta bagian kita yang dari provinsi sepanjang 22 kilometer. Semuanya sedang berjalan, jadi fokusnya di daerah Pluit tadi. Tahun ini kita juga fokuskan ke Muara Angke, mungkin sampai 2026 menyelesaikan NCICD," pungkasnya.

Adapun, waduk Pluit diperkirakan mampu menampung volume air sekitar 3,29 juta meter kubik (m3) dan dilengkapi dengan Pompa berkapasitas 49 m3 per detik. Terdapat 10 pompa di Waduk Pluit dengan perincian:

  • 3 Pompa Pluit Timur (P1). Kapasitas: 3x5 m3/detik = 15 m3/detik
  • 4 Pompa Pluit Tengah (P2). Kapasitas: 4x4 m3/detik = 16 m3/detik
  • 3 Pompa Pluit Barat (P3). Kapasitas: 3x6 m3/detik = 18 m3/detik

Selain itu, Waduk Pluit memiliki Catchment Area sebesar 2.400 Ha yang menjadi tampungan dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Cideng (termasuk Kali Pakin dan Kali Jelangkeng); Anak Kali Ciliwung (Kali Besar); dan saluran drainase sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper