Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga Kampung Bayam Audiensi dengan Pemprov DKI soal Hunian Baru

Perwakilan Warga Kampung Bayam Murinto (48) menyebutkan pihaknya telah bertemu dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk audiensi terkait tuntutan mereka.
Warga Kampung Bayam Audiensi dengan Pemprov DKI soal Hunian Baru. Maket komplek Jakarta International Stadium (JIS)./Bisnis-Aziz Rahardyan
Warga Kampung Bayam Audiensi dengan Pemprov DKI soal Hunian Baru. Maket komplek Jakarta International Stadium (JIS)./Bisnis-Aziz Rahardyan

Bisnis.com, JAKARTA - Perwakilan Warga Kampung Bayam telah bertemu dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk melakukan audiensi terkait kepastian menempati hunian baru.

Murinto (48) menyebutkan bahwa pihaknya bersama empat orang lainnya bertemu dengan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri.

Murinto menyatakan bahwa Taufan akan menyampaikan aspirasi mereka ke Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Namun, lanjut dia, pihaknya belum mendapatkan kepastian kapan warga korban gusuran Jakarta International Stadium (JIS) itu dapat menghuni Kampung Susun Bayam di Jakarta Utara.

“Dia [Taufan] akan menyampaikan aspirasi kami ke pihak Pj yang baru. Saya pertanyakan dengan durasi berapa hari tapi dia tidak ada keputusan, 'bukan kami yang ambil keputusan' kata dia seperti itu,” ungkap Murinto di depan Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/11/2022).

Murinto menegaskan apabila belum ada kepastian dari pihak Pemprov DKI dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pengelola, maka pihaknya akan tetap melakukan aksi demonstrasi. Mereka memasang tenda di depan Balai Kota.

“Selama tidak ada keputusan, kami akan tetap di sini,” tegasnya.

Dia juga menegaskan bahwa pihaknya masih belum menerima tawaran harga sewa yang ditawarkan oleh PT Jakpro. Pasalnya harta yang ditawarkan menurutnya masih terlalu tinggi. Pihaknya berharap harga sewa Kampung Susun Bayam sama dengan Kampung Susun Akuarium Rp34.000.

"Pertama Jakpro menawarkan Rp1,5 juta, kedua Rp715.000 [kurang lebih], kami tetap tidak setuju karena Kampung Susun [Bayam] JIS sama dengan Kampung Susun Akuarium. Keputusan Gubernur Nomor 979 tahun 2022 itu sama, apa bedanya, Kampung Akuarim itu Rp34.000 sebulan," katanya.

Murinto pun berharap warga Kampung Susun Bayam mendapatkan kejelasan. Pihaknya bahkan mengancam mendobrak pagar JIS apabila tidak mendapatkan keputusan.

“Sampai besok, sampai ada keputusan [tetap demo], kami berjanji, sampai ada keputusan. Kemungkinan depan JIS dobrak aja. Sudah capek sebenarnya, ketemu mundur-mundur mulu,” tandasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper