Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Viral Petisi Minta WFH Lagi, Heru Budi Serahkan ke Perusahaan

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan bahwa kebijakan WFH merupakan wewenang perusahaan masing-masing.
Pernita Hestin Untari
Pernita Hestin Untari - Bisnis.com 06 Januari 2023  |  05:00 WIB
Viral Petisi Minta WFH Lagi, Heru Budi Serahkan ke Perusahaan
Ilustrasi work from home - istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyerahkan kebijakan Work From Home (WFH) ke perusahaan seiring dengan adanya petisi agar program bekerja dari rumah tersebut kembali diadakan.

Heru mengaku dirinya sempat mengimbau masyarakat WFH untuk menghindari kemacetan, khususnya saat cuaca ekstrem dan banjir. Namun dia menegaskan hal tersebut sifatnya hanya imbauan saja, kebijakan WFH masih dipegang oleh perusahaan masing-masing.

“Enggak ada [regulasi khusus], silakan masing-masing klaster yang terdampak. Seperti kemarin di Kapten Tendean, Buncit, kantor sekira sana silakan saja ambil kebijakan masing-masing,” jelasnya, Kamis (5/1/2023).

Baru-baru ini, seorang warga bernama Riwaty Sidabutar juga meminta kembalinya kebijakan Work From Home (WFH). Dia membuat petisi yang kini telah ditandatangani oleh 18.994 orang.

Dalam petisi tersebut, dia mengeluh stres karena harus kembali bekerja dari kantor. Pasalnya jarak yang ditempuh dari rumah ke kantor tidak dekat. Belum lagi kemacetan yang harus dilaluinya di jalan.

“Jarak rumah dengan kantor kebanyakan orang tak jauh berbeda dengan saya. Saya, misalnya, harus menempih 20 kilometer untuk ke kantor yang berarti setiap hari untuk pulang pergi harus saya tempuh 40 kilometer
Belum lagi kalau hujan. Bisa-bisa, saya terjebak kemacetan lama sekali, satu jam bahkan menggunakan sepeda motor,” kata Riwaty dalam petisinya.

Riwaty juga menyebutkan bahwa bekerja dari kantor belum tentu produktif, karena lamanya perjalanan. Dia pun meminta agar aturan bekerja dari rumah 100 persen dikaji kembali.

“Sebagai pekerja, ada baiknya jika kita juga diberikan pilihan untuk dapat kerja dari rumah. Beberapa negara, seperti Belanda sudah melakukannya. Saya yakin, Indonesia juga bisa,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

wfh heru budi hartono dki jakarta Jakarta
Editor : Rio Sandy Pradana
Bagikan

Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top