Bisnis.com, BOGOR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dalam mengantisipasi banjir saat hari pemungutan suara Pemilu 2024 mendatang.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilihan Umum KPU DKI Jakarta Dody Wijaya mengatakan bahwa pihaknya tengah memetakan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan banjir.
“Kami sedang koordinasi dengan BPBD DKI Jakarta. Satu, terkait peta atau dashboard yang rawan banjir di mana saja,” katanya kepada wartawan, dikutip Selasa (19/12/2023).
Apabila data tersebut telah terkumpul, Dody menjelaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait atau BPBD untuk melakukan asesmen langsung.
Hasil asesmen akan menentukan langkah berikutnya, yakni skema mitigasi. Skema mitigasi terdiri dari upaya pengurangan volume air hingga relokasi tempat pemungutan suara (TPS).
“Kami lakukan beberapa mitigasi, kalau itu risikonya banjir tinggi ya pilihannya adalah relokasi, tapi kalau ternyata itu bisa, dilakukan mitigasi dengan meminimalkan risiko misalnya dengan pompa air mobile,” lanjutnya.
Baca Juga
Dody mengungkapkan, penggunaan pompa air mobile pernah dilakukan sebelumnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan yang pada saat itu diguyur hujan deras.
“Itu nanti akan kami koordinasikan dengan BPBD, tapi pada prinsipnya TPS-TPS tersebut sudah kami petakan, dan kami upayakan tidak di lokasi banjir, itu dulu yang paling prinsip,” ujarnya.
Meskipun telah menyiapkan skema relokasi TPS, pihaknya juga menyiapkan titik-titik pengungsian apabila terjadi banjir besar saat pemungutan suara berlangsung.
“Kalaupun nanti ternyata banjir, kami akan melakukan mitigasi dengan relokasi, kerja sama dengan BPBD titik pengungsian di mana, karena titik pengungsian pasti tinggi, nah itu salah satu alternatifnya. Yang lain dengan intervensi di hari-H, apakah pompa mobile atau perahu karet, kami sedang koordinasikan,” tandas Dody.