Bisnis.com, JAKARTA — Jusuf Hamka alias Babah Alun, pengusaha dan kader Partai Golkar yang disiapkan sebagai kandidat di Pilkada Jakarta 2024, mulai melakukan sosialisasi ke masyarakat.
Dalam agenda blusukan ke Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2024), Jusuf Hamka menyapa masyarakat dan mengungkapkan sederet harapannya bila nanti menang di Pilgub Jakarta 2024.
Salah satu harapan Babah Alun adalah membangun warung nasi kuning di seluruh kecamatan di Jakarta. Bahkan, jika memungkinkan, warung nasi kuning akan disediakan di setiap kelurahan di Jakarta.
Babah Alun menjelaskan, ide itu berangkat dari program yang sudah dijalankannya saat ini. Seperti diketahui, Jusuf Hamka telah membuka 20 warung nasi kuning yang tersebar di berbagai lokasi.
Warung Nasi Kuning Babah Alun itu pun terkenal di masyarakat karena harga per porsinya hanya Rp3.000. Program warung murah bagi kaum duafa pun diharapkan dapat diduplikasi di wilayah Jakarta.
"Saya tidak mau nazar yang aneh-aneh. Mungkin kalau saya [terpilih] gajinya diambil buat [buka warung] nasi kuning lagi," kata Jusuf Hamka.
Baca Juga
Tak hanya itu, Jusuf Hamka menegaskan siap menggunakan uang pribadinya jika gaji sebagai pejabat publik tidak cukup untuk menjalankan nazar ini.
"Setiap kecamatan bahkan kalau perlu setiap kelurahan. Jadi, nasi kuning itu bukan dibiayai APBD, tapi dibiayai oleh Babah Alun dan teman-teman," kata Babah Alun.
Adapun, Jusuf Hamka mengaku baru menerima instruksi untuk maju sebagai bakal calon gubernur maupun calon wakil gubernur di Pilgub Jakarta 2024. Dia belum mendapatkan tugas lebih dalam terkait dengan pasangan calon yang akan mendampinginya.
Menurut dia, pilihan itu sepenuhnya diserahkan kepada Partai Golkar dan Koalisi Indonesia Maju. Dia mengaku siap dipasangkan dengan siapapun untuk maju di Pilkada Jakarta.
"Saya tergantung partai, saya kan orangnya enggak ge'er [terlalu percaya diri]. Ini survei saja belum. Partai koalisi saja belum ada terjadi. Baru diinstruksikan," katanya.
Selain itu, dia juga mengaku belum menjalin komunikasi dengan partai atau tokoh politik manapun kecuali dengan Partai Golkar.