Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) membantah tudingan miring Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) yang menyebutkan dirinya menghabiskan anggaran Rp26,6 miliar untuk blusukan atau inspeksi mendadak.
Mantan Wali Kota Solo itu menegaskan sama sekali tidak ada anggaran khusus untuk blusukan. "Blusukan nggak ada anggaran, modalnya hanya jalan kaki," katanya di Balai Kota, Senin (22/7/2013).
Dia menjelaskan adapun anggaran Rp26,6 miliar merupakan dana operasional yang digunakan untuk kegiatan yang bersifat mendesak atau dana taktis, misalnya ada kebakaran, gesekan antar warga yang butuh dana cepat, menggunakan dana tersebut.
Menurutnya, blusukan yang dilakukan selama ini dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan untuk menyeimbangkan kondisi lapangan dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta.
Sebelumnya Direktur Investigasi dan Advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi merilis data anggaran blusukan Jokowi lebih besar dibandingkan dengan anggaran pejabat sebelumnya, Fauzi Bowo (Foke) yang hanya Rp17,6 miliar.
"Anggaran itu lebih besar Rp9 miliar jika dibandingkan dengan anggaran blusukan Foke pada 2012 yang hanya sebesar Rp17,6 miliar. Berarti APBD DKI Jakarta sekarang harus menyediakan anggaran blusukan lebih besar dan mahal," ujarnya.
Dengan asumsi anggaran setahun Rp26,6 miliar itu, paparnya, dalam setiap bulannya anggaran blusukan Jokowi-Ahok dianggarkan sebesar Rp2,2 miliar atau Rp74 juta per hari.
"Kalau dibagi dua antara Gubernur dan Wakil Gubernur berarti anggaran blusukan masing-masing per hari senilai Rp37 juta". (yus)