Bisnis.com, JAKARTA—Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) DPRD DKI memperkirakan serapan anggaran Pemprov DKI tahun ini hanya berkisar antara 60%-70% dari total APBD-Perubahan 2013 DKI yang sebesar Rp50,11 triliun.
Ketua Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) DPRD DKI Ashraf Ali mengatakan kemungkinan itu bisa terjadi jika mengingat tingkat serapan Pemprov DKI hinggal awal November 2013 saja baru sekitar 42%.
“Memang pemprov penuh kehati-hatian dalam menggunakan anggaran, tetapi sebaiknya ya jangan terlalu hati-hati,” katanya saat ditemui Bisnis di kantornya, Senin (25/11/2013).
Pasalnya, jika serapan anggaran terlalu rendah, program pembangunan yang telah disusun dalam APBD dikhawatirkan tidak berjalan dengan optimal.
Namun di sisi lain, Pemprov DKI berkali-kali meyakini bahwa tingkat serapan anggaran tahun ini bisa di atas 90%. Bahkan, Gubernur DKI Joko Widodo beberapa kali mengungkapkan target serapan anggaran tahun ini sebesar 97%.
Berkaca pada tahun lalu, sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) di tahun anggaran 2012 mencapai Rp8,4 triliun. Artinya, tingkat serapan anggarannya hanya mencapai 85,1% atau Rp32,65 triliun dari total APBD 2012 sebesar Rp41,3 triliun.
Sebelumnya, Ketua Komisi C Bidang Keuangan DPRD DKI Maman Firmansyah juga meragukan kemampuan pemprov untuk mencapai target penyerapan anggaran di atas 90% pada tahun ini.
“Apa masuk akal untuk mencapai target di atas 90%? Bagaimana caranya?” kata Wakil Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD DKI ini.
Dengan kondisi demikian, Maman juga mengkhawatirkan peningkatan anggaran yang tinggi pada tahun depan malah berisiko membentuk nilai Silpa yang juga lebih tinggi.
Dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) 2014, anggaran Pemprov DKI tahun depan diajukan mencapai Rp67 triliun, atau meningkat hampir sebesar Rp7 triliun dari anggaran tahun ini. (ra)