Bisnis.com, JAKARTA-- Kepolisian Daerah Metro Jaya tetap menurunkan ratusan aparatnya untuk mengamankan iring-iringan truk sampah yang datang dari Jakarta menuju ke Bantargebang, Bekasi.
"Hingga kini ratusan personel ada di lapangan. Kami sudah bikin tenda di Cibubur," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Mohammad Iqbal, Minggu (8/11/2015).
Pengamanan ini, menurut Iqbal, akan dilakukan hingga keadaan kembali normal dan kondusif. Truk-truk sampah milik DKI Jakarta yang akan menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang beberapa waktu lalu dihadang sekelompok warga di Jalan Raya Cileungsi, Bogor. Akibatnya sampah tak bisa diantar ke Bantargebang dan penumpukan terjadi di beberapa wilayah Ibu Kota.
Iqbal mengatakan, penghadangan itu dilakukan oleh sejumlah organisasi masyarakat.
"Daerah situ bukan wilayah hukum kami, ada Polres Bogor yang menangani. Kami hanya membantu saja," kata Iqbal.
Namun, walaupun begitu, Polda Metro Jaya akan tetap menindak tegas jika ada pelanggaran yang dilakukan.
"Seperti pencegatan, itu juga pelanggaran," ujar Iqbal.
Hingga kini, polisi masih mencoba menyelidiki kasus dugaan penyimpangan dana dalam kasus pengolahan sampah di Bantargebang.
"Kami masih mendalami audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kami masih menunggu detailnya," ujar Iqbal.
Dia belum bisa memastikan apakah Polda akan membuat Tim Khusus atau tidak.
"Itu urusan Direktorat Reserse Kriminal Khusus nanti, yang jelas kami akan dalami dulu hasil audit BPK," kata Iqbal.
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sebelumnya pernah meminta Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut dugaan penyelewengan ini.
Permintaan direspons oleh Tito yang Jumat pekan lalu menyambangi Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat.