Bisnsi.com,BEKASI -- Pemprov DKI Jakarta akan memberikan preseden buruk bagi dunia invetasi di Jakarta jika memutus kontrak kerja sama dengan PT Godang Tua Jaya (GTJ) terkait pengelolaan TPST Bantargebang.
Benny Tunggul, Tenaga Ahli PT GTJ mengatakan, sejauh ini perusahaan telah mengeluarkan nilai investasi Rp500 miliar sejak 2009. Nilai investasi itu diperuntukkan untuk komposting, daur ulang dan power plant. Angka itu akan terus merangkak naik menjadi Rp700 miliar hingga berakhirnya masa kontrak pada 2023.
Dengan demikian, dia menilai, jika Pemprov DKI Jakarta memutuskan kontrak kerja sama terkait pengelolaan TPST Bantargebang akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan menjadi preseden bagi iklim investasi di DKI Jakarta.
"Artinya, kalau terjadi pemutusan kemana investasi dilakukan. Jadi preseden yang buruk memerikan bukti pola kepemimpinaan yang salah dalam invevstasi." katanya, Jumat (13/11/2015).
Namun demikian, dia belum bisa menaksir kerugian finansial yang akan menimpa perusahaan jika Pemprov DKI Jakarta memutuskan kontrak kerja sama.
"Harus diaprasial dulu. Tapi kerugian sudah pasti."
TPA BANTARGEBANG: Kontrak Diputus, GTJ Bakal Rugi
Pemprov DKI Jakarta akan memberikan preseden buruk bagi dunia invetasi di Jakarta jika memutus kontrak kerja sama dengan PT Godang Tua Jaya (GTJ) terkait pengelolaan TPST Bantargebang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Martin Sihombing
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

21 jam yang lalu
Kelebihan ERP vs Ganjil Genap & Solusi Kemacetan Kronis Jakarta

22 jam yang lalu
Pengamat: ERP Tak Bisa Dicurangi Seperti 3-in-1 dan Ganjil Genap
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
