Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Pasar Rumput, Rongsokan Jadi Barang Baru

Memasuki suatu gang kecil di antara ruko sepeda, deorang laki-laki paruh baya nampak sedang sibuk bekerja. Sambil memegang pilok warna hitam di tangannya, dia memulai aksinya untuk mengecat sepeda bekas di hadapannya.
Pasar sepeda bekas di Manggarai, Jakarta Selatan/Istimewa
Pasar sepeda bekas di Manggarai, Jakarta Selatan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA-- Memasuki suatu gang kecil di antara ruko sepeda, deorang laki-laki paruh baya nampak sedang  sibuk bekerja. Sambil memegang pilok warna hitam di tangannya, dia memulai aksinya untuk mengecat sepeda bekas di hadapannya.

Pasar Rumput, Jakarta Selatan, sebagai sentra sepeda bekas yang cukup tua mampu memenuhi konsumen yang menginginkan sepeda yang murah dengan kondisi yang masih baik.

Meski bekas, namun kualitas tetap menjadi acuan bagi para pedagang sepeda bekas di Pasar Rumput. Dengan sentuhan para ahli atau pedangan sepeda bekas, barang rongsokan dapat disulap menjadi barang yang masih berkualitas.

Penjual sepeda di Pasar Rumput tak hanya berjualan saja, mereka juga ahli memperbaiki maupun merakit ulang sepeda bekas. Hal tersebut tampak dari beberapa penjual sepeda sibuk untuk mengecat ulang, dan membersihkan bagian-bagian sepeda.

Safrudin,50, sosok laki-laki berambut putih dan berjenggot putih ini adalah salah satu orang yang menyulap sepeda bekas menjadi sepeda yang lebih cantik. Sepeda bekas yang awalnya hanya dianggap rongsokan, di tangannya menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi.

Setelah sepeda didapat, Safrudin mulai memisahkan bagian-bagian sepeda, seperti batangan sepeda, rem, pelek, gear. Barang-barang yang sudah dipisahkan kemudian dibersihkan untuk menghilangkan karat dari besi. Batangan sepeda  yang sudah kelihatan usam atau sedikit berkarat dapat dipercantik dengan memberikan kombinasi warna atau di cat ulang.  

Sepeda bekas yang sudah tidak  terjual di sebuah toko menjadi barang berharga yang selalu dicari dan ia kumpulkan.

“kalau jalan-jalan ke toko sepeda saya lihat-lihat kali aja ada sepeda bisa perbaiki lagi," jelasnya saat ditemui, Sabtu (12/12/2015).

Meski sudah bekerja 10 tahun, Safrudin masih terkendala modal. Namun, hal itu takmenghentikan langkahnya untuk tetap berjuang mengadu nasib di Kota Jakarta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper