Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kronologi Kenaikan Bendung Katulampa hingga Siaga 1

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung untuk waspada, pasalnya saat ini Bendung Katulampa pada status siaga 1.
Bendung Katulampa/Antara-Jafkhairi
Bendung Katulampa/Antara-Jafkhairi

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung untuk waspada, pasalnya saat ini Bendung Katulampa pada status siaga 1.

Sutopo Purwo Nugroho, Humas BNPB menyatakan bahwa pergerakan Bendung Katulampa dari siaga 3 hingga menjadi siaga 1 cukup cepat.

Sutopo menerangkan pukul 21.00 WIB tinggi air 140 cm (siaga 3), pukul 21.30 WIB setinggi 150 cm (siaga 2), pukul 21.40 WIB level 160 cm (siaga 2), pukul 22.00 WIB tinggi air naik lagi jadi 170 cm (siaga 2), pukul 22.05 WIB semakin naik jadi 200 cm (siaga 1), dan pukul 22.20 WIB sudah setinggi 250 cm (Siaga 1). Kesemuanya terjadi pada posisi curah hujan masih berlangsung.

"Cepatnya kenaikan tinggi muka air sungai dari Siaga 3 menjadi Siaga 1 dalam kurun waktu kurang dari satu jam menunjukkan bahwa daerah aliran sungai Ciliwung sudah rusak," ujarnya.

Namun demikian, lantaran sementara ini sungai-sungai yang lain secara umum kondisinya masih normal pada pukul 22.00 WIB, banjir besar pun tidak akan melanda Jakarta.

"Banjir hanya terjadi di daerah bantaran sungai yang sudah berkembang menjadi permukiman," ujarnya.

Sementara kronologis tinggi muka air dan kondisi sungai di Jakarta sebagai berikut; Pertama, Katulampa  170 cm/H (Siaga 2); Depok 150 cm/T (Siaga 4); Manggarai 650 cm/T (siaga4); Karet 390 cm/T (siaga 4); Krukut Hulu 80 cm/MT (siaga 4); Pesanggrahan 85 cm/T (siaga 4); Angke Hulu 80 cm/T (siaga 4); Cipinang Hulu 100 cm/T (siaga 4); Sunter Hulu 50 cm/T (siaga 4); Waduk Pluit -195 cm/T; Pasar Ikan 170 cm/MT (siaga 3); Pulogadung 360 cm/T (siaga 4).

"Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada. Hindari tempat-tempat yang berarus kencang. Awasi anak-anak saat terjadi banjir," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper