Bisnis.com, JAKARTA - Warga Kampung Luar Batang RW 04 bertemu dengan jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Komisi A DPRD DKI Jakarta untuk menceritakan kesulitan mereka di tengah penerbitan.
Salah seorang warga kampung Luar Batang , Juhay yang ikut hadir menceritakan keluh kesahnya keluarganya yang mengalamai gangguan jiwa. Keluarganya langsung shock begitu mengetahui pasukan gabungan dari TNI, Polisi, dan Satpol PP akan turun dalam penertiban.
"Nenek dan paman saya ada ganguan jiwa. Terus ada pemberitaan tiga pilar akan turun. Ada polisi, satpol PP, TNI, nenek saya langsung gemeteran Pak," ujar Juhay dalam pertemuan dengan Komisi A di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jumat (15/4/2016).
Pasca-penggusuran di kawasan Pasar Ikan pihaknya mengaku kebingungan terkait hunian yang mereka dapatkan. Dia mengatakan, warga merasa kebingungan saat mendapat jatah rumah susun di Rawa Bebek. Pasalnya, rusun tersebut hanya bisa ditempati oleh empat orang saja.
"Dapurnya sudah kayak kandang monyet Pak kalo mau tahu, coba bapak lihat deh ke rusun. Terus yang di Rusun Marunda, saat dapat kunci eh enggak bisa dibuka pintunya dan mesti didobrak. Pas sudah didobrak eh sudah ada orangnya," ujar Juhay dengan kesal.
Setelah itu pihaknya mencoba untuk datang ke Rusun Cakung untuk mengecek ketersediaan rusun, namun ternyata warga lain yang sudah mendapat nomor undian, dilarang menurunkan barang oleh pengelola.
"Buktinya saya ada. Pengelola yang usir. Setelah saya hubungi camat dan lurah, Alhamdulillah boleh masuk," ujar Juhay.