Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan mengatakan pihaknya siap membantu Pemprov DKI merealisasikan program perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau DP Nol Rupiah.
Untuk tahap awal, badan usaha milik daerah (BUMD) yang bergerak di bidang properti tersebut menggandeng PT Totalindo Eka Persada Tbk sebagai kontraktor.
"Alasan kami memilih Totalindo, karena perusahaan terbuka swasta nasional dengan core business-nya sebagai kontraktor sekaligus developer. Mereka memiliki pengalaman dan reputasi yang baik dalam membangun high rise building," katanya di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Kamis (18/1/2018).
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Bisnis, emiten berkode saham TOPS tersebut sebelumnya mengerjakan proyek pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Nagrak Tower 1-5 Jakarta Utara dan rusunawa Penggilingan Jakarta Timur.
Nilai kontrak keduanya masing-masing Nagrak Rp377,78 miliar dan Penggilingan Rp383,84 miliar. Total jumlah rumah susun yang akan dibangun dari dua proyek tersebut adalah 10 menara dengan total jumlah unit sebanyak 2.295 unit, masing-masing 1.275 unit untuk Nagrak 1-5 dan 1.020 unit untuk Penggilingan.
Yoori menuturkan pembangunan hunian vertikal yang dinamakan Klapa Village ini akan dilakukan dalam beberapa tahap. Untuk tahap pertama, Sarana Jaya akan membangun satu menara (tower) dengan total 703 unit yang pengerjaannya ditargetkan selesai dalam 1,5 tahun. Proyek pertama DP Nol Rupiah itu dibangun di atas tanah seluas 1,4 hektare.
Baca Juga
Nantinya, ada 20 lantai dengan 703 unit di mana 513 unit merupakan tipe 36 (2 kamar) dan 190 unit tipe 21 (1 kamar). Rumah-rumah ini nantinya ditujukan untuk warga yang berpenghasilan di bawah Rp7 juta dengan harga per unitnya untuk yang tipe 36 adalah Rp320 juta, tipe 21 seharga Rp185 juta.
"Untuk tower 1 akan dijual dengan DP Nol Rupiah dengan skema pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) melalui Badan Layanan Usaha Daerah [BLUD] guna meringankan pembayaran angsuran atau cicilan konsumen," kata Yoori.