Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CBA Kritik Rencana Pemprov DKI Jual Delta Djakarta

Center For Budget Analysis menilai langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjual PT Delta Djakarta Tbk merupakan kerugian yang tidak ternilai.
 Produk PT Delta Djakarta Tbk/bisnis.com
Produk PT Delta Djakarta Tbk/bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Center For Budget Analysis menilai langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjual PT Delta Djakarta Tbk merupakan kerugian yang tidak ternilai.

Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menyampaikan laba kotor dari emiten berkode DLTA ini selalu naik dalam beberapa tahun terakhir. Dia menyebutkan laba kotor PT Delta Djakarta Tbk (Delta) pada 2015 mencapai Rp465,2 miliar, kemudian naik menjadi Rp540,8 miliar pada 2016, dan pada 2017 sebesar Rp574,2 miliar.

CBA mencatat, Delta mempunyai saham mencapai sekitar 800,65 juta lembar pada tahun lalu. Adapun komposisi kepemilikan saham tersebut, yakni sebanyak 467,06 juta lembar saham atau sebesar 58,3% dimiliki oleh San Miguel, sebanyak 210,20 juta lembar atau sebesar 26.2% saham dimiliki atas nama Pemprov DKI, dan publik memiliki saham sebanyak 123,39 juta lembar atau sebesar 15.4%.

"Jadi, setiap tahun Perseroan ini selalu untung besar, dan sebetulnya pemda DKI Jakarta tidak perlu menjual saham Delta," kata Uchok dalam siaran pers yang diterima bisnis, Selasa (22/5/2018).

Menurutnya, CBA mendukung sebagian anggota Dewan Perwakilan Daerah Rakyat (DPRD) DKI Jakarta untuk menolak penjualan saham Pemprov DKI di DLTA. Dia menambahkan seharusnya Pemprov DKI menyuntik dana segar agar kontribusi penerimaan daerah dapat meningkat. Hal ini karena dalam beberapa tahun terakhir Delta telah memberikan kontribusi terhadap penerimaan asli daerah (PAD) Jakarta mencapai hingga Rp40 miliar.

"Belum satu tahun berkuasa, Anies-Sandi sudah berani jual-jual aset DKI Jakarta. Karena ini tidak masuk akal, perusahaan ini setiap tahun untung, akan tetapi [mau] dijual sahamnya," imbuhnya.

Sebelumnya, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Nasional Demokrat (Nasdem), Bestari Barus, mempertanyakan sikap Pemprov DKI yang berencana untuk melepas saham di Delta. Dia menilai bahwa penjualan ini tidak bersifat urgent atau genting.

Bestari menambahkan seharusnya Pemprov DKI fokus dalam pembangunan hunian dengan skema down payment (DP) Rp0 (nol rupiah) dibandingkan dengan mengurus penjualan saham miliki Pemprov DKI di Delta.

"Menurut saya yang sehat-sehat dipertahankan, yang jelek itu dong yang dijual," kata Bestari pekan lalu.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan bahwa penjualan saham ini bukan hanya wacana, namun merupakan komitmen dari Pemprov DKI Jakarta. Dia menambahkan bahwa pihaknya telah mempertimbangkan persoalan ini sejak lama.

"Pemprov DKI Jakarta memastikan akan melepas sebesar 26,25% saham di perusahaan PT Delta Djakarta," kata Anies pekan lalu.

Menurutnya, dana yang terkumpul karena penjualan ini dapat mencapai hingga Rp1 triliun. Bahkan, jumlah tersebut dianggap tidak bisa diberikan oleh Delta ke Pemprov DKI hingga puluhan tahun ke depan. Adapun dana ini akan digunakan untuk membangun berbagai proyek Pemprov DKI yang dinilai dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper