Bisnis.com, JAKARTA–Pemprov DKI Jakarta bangun dua bendungan untuk mengontrol aliran air di Sungai Ciliwung yang berfungsi untuk mencegah banjir akibat kiriman air dari hulu.
Pembangunan dua bendungan tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2019.
"Jika selesai tahun ini maka bila terjadi hujan deras di Bogor maka airnya bisa ditahan sehingga datanhnya air ke Jakarta tidak melimpah tanpa terkendali, tapi bisa dikendalikan volume aliran airnya," kata Gubernu DKI Jakarta Anies Baswedan, Jumat (26/4/2019).
Seperti diketahui, pada Kamis malam (25/4/2019) terjadi hujan deras di Bogor yang menyebabkan kenaikan status Bendungan Katulampa dan Pintu Air Depok menjadi Siaga I per pukul 20.30 WIB kemarin dan 00.43 WIB dini hari tadi.
Tingginya curah hujan di Bogor menyebabkan terjadinya luapan air di 17 titik di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan ketinggian air mulai 20 cm dan 170 cm.
92 warga terdampak banjir di Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan pun harus mengungsi ke rusun Pengadegan akibat banjir tersebut.
Apabila dua bendungan tersebut selesai, Anies mengatakan potensi luapan air di sekitar Sungai Ciliwung dapat dikurangi hingga 30%.
Selain menyebabkan banjir, besarnya air yang dikirim dari Bogor juga menyebabkan penumpukan sampah di Pintu Air Manggarai.
Per pukul 11.00 WIB hari ini, status Pintu Air Manggarai sudah memasuki siaga II (kritis) dengan ketinggian mencapai ketinggian 890 cm.
"Petugas lingkungan hidup bertugas all out membersihkan sampah di Manggarai. Jakarta menampung sampah luar biasa banyaknya. Itu bukan sampah warga kita, itu sampah yang masuk dari aliran Sungai Ciliwung, sekarang sedang dibersihkan," kata Anies.